Tim Basket Kursi Roda Putra Indonesia Sudah Alami Kemajuan Tapi Skill Individu Pemain Masih Kurang
Kekalahan kedua tim basket kursi roda putra Indonesia di multievent Asian Para Games 2018 sore (9/10) tadi
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekalahan kedua Tim Basket Kursi Roda Putra Indonesia di multievent Asian Para Games 2018 sore (9/10) tadi, dianggap telah alami peningkatan dari pertandingan pertama.
Hal itu diungkapkan oleh pelatih kepala Fajar Brilianto yang menyebut Donald Pura Santoso dkk sudah menjalankan sistem permainan sesuai instruksinya.
"Sistem yang kita terapkan sudah berjalan, walaupun belum baik ya tapi kita sudah dapat poin juga," kata Fajar dalam konferensi pers usai pertandingan melawan China, di Basket Hall GBK, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).
Fajar menerangkan bahwa keterlibatan timnas basket kursi roda di Asian Para Games 2018 yang tergabung di babak penyisihan pool A, Indonesia merupakan tim berpredikat underdog atau non unggulan.
Menurut pengamatan tim kepelatihan, Fajar telah memetakan kekuatan China sebelumnya. Indonesia dia sebut pasti akan di tekan sejak awal mereka memegang bola.
Sebab, pemain-pemain Indonesia yang baru terbentuk selama sembilan bulan dan bukan berasal dari pebasket murni, ia anggap masih kurang dalam skill individu. Hal itu seperti dimanfaatkan oleh China dengan menekan Indonesia yang masih "panikan".
Kendati begitu, Fajar merasa anak asuhnya telah alami peningkatan yang cukup signifikan bila dilihat dari pertandingan melawan Iran.
"Kita termasuk tim underdog, pengamatan pelatih kita pasti di full court press, karena kemampuan individu kita kurang. Tapi ini jauh lebih baik dari pertandingan sebelumnya," terang Fajar.
Meskipun kalah dalam skill individu, Fajar mengingatkan para pemainnya tak boleh kalah dalam hal semangat. Mengingat Indonesia sebagai tuan rumah didukung oleh para suporter yang setia mendukung dan menyemangati dengan sorak-sorainya.
"Secara skill kita harus banyak belajar, tapi secara semangat kita tidak boleh kalah. Target memang bertahap, kita perbaiki, insya Allah ke depan lebih baik," kata Fajar.
Sementara pemain yang sumbang delapan poin dari 20 poin yang didapat Indonesia, Danu Kuswantoro sependapat dengan Fajar.
Danu mengatakan rekan-rekan timnya sudah mengeluarkan permainan yang lebih baik hari ini. Dukungan dari para penonton juga dia sebut begitu luar biasa. Sorak sorai penonton yang terus menyemangati ia anggap bagai api semangat yang di sulutkan kepadanya.
"Secara keseluruhan tim lebih baik dari kemarin. Dukungan dari penonton luar biasa, dari detik pertama hingga detik akhir sangat berpengaruh. Karena sungguh membantu bangkitkan semangat. Posisi down terus mereka teriak-teriak itu kalau saya pribadi langsung semangat," ungkap Danu.
Diberitakan sebelumnya, Tim basket kursi roda putra Indonesia bertemu China dalam lanjutan babak penyisihan pool A yang dilangsungkan di Basket Hall GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018) sore.
Dalam pertandingan itu, Indonesia harus menelan kekalahan kedua kalinya dalam perhelatan Asian Para Games 2018 setelah kalah dari China dengan skor 20-106. Indonesia sebelumnya lebih dulu kalah dari Iran 17-117 pada laga perdana di Asian Para Games 2018 yang dilangsungkan hari Minggu (7/10) kemarin.
Skor akhir Indonesia 20-106 China, tim merah putih telan kekalahan keduanya di cabor basket kursi roda.