Bahas NLE, Bea Cukai Dukung Peningkatan Kelancaran Arus Logistik Nasional
Agus Sudarmadi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa terdapat 4 pilar program NLE.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Mendukung program Penataan Logistik Nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2020, Bea Cukai di berbagai daerah melakukan berbagai sosialisasi dan perbaikan terhadap implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) untuk meningkatkan kelancaran arus logistik.
NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logoistik yang telah ada.
Di Medan, Bea Cukai Belawan turut hadir dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Penataan NLE di ruang rapat PT Pelindo I, Belawan, (03/09). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Agus Sudarmadi.
“Poin penting dalam percepatan implementasi NLE di Belawan adalah terkait tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) ekspor di Pelabuhan Belawan, perlu penyederhanaan proses bisnis melalui Single Submission (SSm) pengangkut dan manifes domestik, serta percepatan Port Operation Command Centre (POCC),” ujar Agus.
Selanjutnya, dalam rangka persiapan implementasi NLE demi kelancaran arus logistik dan mendukung eksportasi dari Ambon, Kanwil Bea Cukai Maluku mengadakan kegiatan sosialisasi dengan mengundang para pelaku usaha dan stakeholder di Kota Ambon, (09/09).
Agus Sudarmadi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa terdapat 4 pilar program NLE. “Empat pilar tersebut yakni simplifikasi proses bisnis pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan dan fasilitas pembayaran dan yang terakhir tata ruang kepelabuhan. Selain itu kita juga harus melakukan pendekatan dari sisi Bussiness to Bussiness (B2B). Adapun aplikasi yang digunakan seperti aplikasi Dobo online, tracking online, SP2 Online, Vessel Domestic online, dan payment online,” jelasnya.
Selanjutnya di Semarang, Bea Cukai Tanjung Emas mengajak stakeholder membahas strategi terkait progam Single Submission (SSm) Pengangkut, pada Selasa (31/08). Kegiatan ini turut dihadiri oleh KPK, Lembaga National Single Window (LNSW), serta beberapa pelabuhan utama seperti Belawan, Tanjung Perak, Tanjung Emas dan Pelabuhan Makassar.
Kegiatan ini membahas terkait efektifitas dan efisiensi pelayanan pengangkutan, ekspor, impor dan domestik melalui integrasi sistem pelayanan di pelabuhan dengan transparansi dan standarisasi prosedur layanan.
“Bea Cukai Tanjung Emas bersama seluruh stakeholder sudah solid, selain sebagai pionir SSm Joint Inspection Pabean-Karantina, kami melakukan asistensi program platform trucking online. Dengan ditetapkan pemetaan proses bisnis untuk semua layanan di Pelabuhan, diharapkan dapat berimbas pada penurunan waktu dan biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Emas,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin.
Sementara itu di Makassar, Bea Cukai Makassar mendapatkan penghargaan dari Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai.atas keberhasilannya dalam bersinergi dan peran baik dalam kolaborasi National Logystics Ecosystem, (08/09).
Diharapkan tidak ada lagi repetisi dan duplikasi proses dokumen, terwujudnya integrasi dan harmonisasi kebijakan layanan logistik, serta lalu lintas barang dapat diawasi sehingga terjadi efisiensi waktu dan biaya.
“NLE bukan membangun sistem, tidak menghilangkan sistem dan kewenangan manapun, tapi berfungsi sebagai agregator serta klaborator dan bekerja sama untuk mewujdukan logistik di Indonesia lebih efisien,” pungkas Agus Sudarmadi.