Crown Group Kejar Penjualan Rp 1 Triliun di Indonesia
Perusahaan properti asal Australia, Crown Group, ekspansi ke pasar Indonesia dengan menawarkan proyek properti menarik
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan properti asal Australia, Crown Group, berekspansi ke pasar Indonesia dengan menawarkan proyek properti menarik di Kota Sydney, Australia.
Ditemui di Jakarta, Senin (25/2/2013), CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, pihaknya memasarkan empat proyek properti seluruhnya berupa properti hunian dan berada di Sydney, kota terbesar di Australia. Keempatnya adalah V by Crown, Viking by Crown, Top Ryde City Living, dan SKYE by Crown.
"Banyak orang Indonesia yang membeli properti di Crown Group, baik orang sini maupun yang sudah punya status permanent resident (izin tinggal tetap) di Australia. Regulasi membeli properti di Australia juga cukup mudah," ujar Iwan.
Pembeli dari Indonesia akan mendapatkan alokasi 150 unit dari keempat proyek tersebut dengan nilai total Rp 1 triliun. Masing-masing proyek properti yang Iwan bangun menawarkan 500 sampai 1.300 unit hunian. Semua proyek Crown Group dilengkapi fasilitas menarik, seperti dekat dengan sarana transportasi, perkantoran, sekolahan, dan shopping mall.
Untuk memasarkan di Indonesia, Iwan menggandeng agen properti Ray White Indonesia. Iwan optimistis semua unit akan terjual seluruhnya. Hal ini ditunjang oleh peraturan yang berlaku di Australia yang mengharuskan orang asing yang ingin memiliki properti atau hunian di sana harus harus berupa hunian baru, bukan unit hunian bekas. Sedangkan unit bekasnya harus dijual ke penduduk lokal (warga Australia) untuk menghindari inflasi.
Bagi orangtua yang memiliki anak yang sedang kuliah di Sydney atau pengusaha Indonesia yang memiliki bisnis di Australia, membeli properti dari Crown Group merupakan investasi yang cukup menguntungkan.
"Harga jual unit properti kami sekitar 500 - 800 ribu dolar Australia per unit. Proyek Crown Group banyak dibeli orang Indonesia karena pemilik proyeknya juga orang Indonesia," tambah Iwan.
Crown Group memang didirikan oleh Iwan Sunito, pria asal Kalimantan Barat yang berprofesi sebagai arsitek dan insinyur sipil. Perusahaan yang didirikannya sukses membangun reputasi dalam membangun proyek properti di Australia sejak proses desain sampai konstruksi, hingga pemasarannya. Sejak berdiri pada 1996, Crown Group telah menyelesaikan 11 proyek properti.
Nilai turn over 2012 lalu mencapai Rp 2,5 triliun dan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 3,5 - Rp 5 triliun untuk pasar pembeli properti dari luar Australia, seperti Indonesia, Taiwan, China, dan lain-lain. Porsi pembeli asal luar Australia di semua proyek properti Crown mencapai 20-30 persen dengan 10 persen di antaranya dari Indonesia.
"Juni nanti kami akan launching SKYE by Crown, kami antisipasi penjualannya akan sangat tinggi. Tahun ini kami memiliki 9 atau 10 proyek," kata Iwan.
Masyarakat atau calon investor yang tertarik membeli properti hunian dari Crown Group di Kota Sydney dapat melihat atau bertanya langsung dengan agen penjualannya di pameran yang akan berlangsung pada 2 Maret 2013 di Sheraton Hotel, Surabaya, mulai pukul 10.00 WIB, serta pada 6 Maret 2013 di Taipan Restaurant, Medan, mulai pukul 18.00 WIB, dan pada 9 Maret 2013 di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, mulai pukul 11.00 WIB.
Australia merupakan the lucky country, karena kekayaan sumber daya alamnya, seperti batubara, pertambangan, dan baja. Australia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar di seluruh dunia. Kondisi politiknya relatif selalu stabil. Sementara, Kota Sydney, merupakan kota terbesar di Australia dan siap menandingi kota metropolitan dunia lainnya seperti Paris dan New York (menurut pembaca Luxury Travel).
Di dunia pendidikan, Sydney juga menjadi kota tujuan bagi pelajar dari negara lain, seperti Indonesia. Sebanyak 30 persen pelajar asing memilik Sydney sebagai kota tujuan belajar dan tinggal karena kualitas pendidikan yang baik, multikultural, serta dekat dengan Indonesia.