Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selamatkan BJB dari Kepentingan Kelompok

Dugaan kasus penyelewengan yang beberapa kali menerpa Bank Jabar Banten

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selamatkan BJB dari Kepentingan Kelompok
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ketua Umum Serikat Karyawan (Sekar) Bank BJB Agus Jajat Maksoem didampingi Sekretaris Jendral Rubyana Ramdhan dan Sekretaris Ucu Supriyatna, menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Menara Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (12/3/2013). Sekar Bank BJB berkomitmen terapkan tata kelola perusahaan secara baik untuk memacu pertumbuhan bisnis dan mencegah kejahatan perbankan (banking fraud). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Dugaan kasus penyelewengan yang beberapa kali menerpa Bank Jabar Banten atau BJB menjadi perhatian beberapa warga di Kota Bandung. Paguyuban Musuh Koruptor (Pamor) menggelar sebuah diskusi terbatas bertajuk "Selamatkan Bank Jabar", di Rumah Makan Bale GazeboBandung, Sabtu (30/3/2013).

Budiana Irawan, dari Pamor, mengatakan bahwa kisruh BJB sudah semestinya menjadi perhatian masyarakat Jabar, apalagi 75 persen saham BJB dimiliki oleh Pemda, baik Provinsi maupun Kota. Artinya, kepemilikan ini merupakan represantasi dari kepentingan warga Jabar.

Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi di Bank Jabar itu juga harus menjadi concern seluruh masyarakat Jabar. "Alhamdulillah antusiasme forum cukup baik, ini mengindikasikan banyak pihak (khususnya masyarakat) yang ingin BJB diselamatkan," ujar Budiana, Sabtu (30/3/2013).

Menurut Budiana, BJB mesti diselamatkan dari para koruptor dan pejabat publik yang memanfaatkan BJB untuk kepentingan kelompoknya. Sehingga ke depannya, secara kelembagaan BJB menjadi institusi yang kuat dan sehat, bisa menjalankan fungsi intermediasinya terutama kepada masyarakat kecil, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Jabar.

"Kami juga akan mempertimbangkan untuk membuat petisi yang berisi dukungan masyarakat terhadap penuntasan kasus BJB," imbuh Budi

Pakar hukum Dindin S. Maolani yang turut serta menjadi pembicara ikut memberikan pendapatnya. Dindin mengatakan, jangan sampai lembaga perbankan ini menjadi buruk, karena nantinya investor akan ragu-ragu menanamkan saham. Dalam pandangannya, jika terus terjadi gunjang-ganjing di BJB, bisnisnya akan memburuk dan lama-lama bisa kolaps.

"Hal inilah yang ingin kami hindari. Tapi bukan berarti kasusnya harus ditutup, namun diselesaikan dengan tuntas secara transparan," tegas  Dindin. (Tribun Jabar)

Berita Rekomendasi
Tags:
BJB
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas