Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DPR: Jangan Korbankan Penumpang Demi Bisnis

Anggota Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia berharap, pemerintah dan maskapai penerbangan tidak lagi mengabaikan keselamatan

Editor: Sanusi
zoom-in DPR: Jangan Korbankan Penumpang Demi Bisnis
Reuters
Foto terakhir pesawat Lion Air yang jatuh di laut saat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia berharap, pemerintah dan maskapai penerbangan tidak lagi mengabaikan keselamatan dan keamanan penerbangan demi kepentingan bisnis semata.

Ia menyesalkan musibah pendaratan darurat Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 960 di perairan dekat Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4) lalu.

"Musibah pendaratan darurat Lion Air ini menambah satu lagi catatan buruknya penerbangan kita. Jika benar penerbangan ini dipaksakan meski dalam kondisi cuaca gelap sehingga mengganggu jarak pandang, ini menunjukan bahwa aspek keselamatan sudah diabaikan demi bisnis. Apalagi kita tahu Lion Air baru saja membeli pesawat baru sehingga terkesan kejar setoran," kata Yudi di Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Yudi berharap, polisi memastikan kondisi pilot benar-benar sehat dan bebas narkoba. Ia juga meminta agar pilot yang menerbangkan pesawat Lion Air dengan Kode Penerbangan JT 960 dites narkoba secara menyeluruh.

"Saya minta pilotnya dites laboratorium apakah memakai narkoba atau tidak. Kita tahu beberapa pilot Lion Air beberapa waktu lalu kedapatan mengkonsumsi narkoba. Hal ini sangat mungkin mengingat mereka kerap bekerja melampaui batas jam terbang 30 jam/minggu," ujarnya.

Menurut Yudi, pertumbuhan bisnis penerbangan Indonesia menembus angka 14 persen dan Lion Air termasuk salah satu maskapai nasional dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Namun, pertumbuhan penerbangan ini juga tidak diikuti dengan penyedian SDM khususnya pilot.

Saat ini kebutuhan pilot pertahun mencapai 800 orang, namun yang baru terpenuhi sekitar 400 (50 persen) sehingga kemungkinan terjadi pelanggaran jam kerja pilot.

BERITA TERKAIT

Kalau dicermati pertumbuhan bisnis penerbangan di Indonesia sangat tinggi diatas 14 persen dari yang normal 8 persen. Ini menunjukan bahwa perkembangan bisnis penerbangan Indonesia sudah tumbuh sangat pesat. Bahkan, Indonesia menyumbang 1,4 persen lalu lintas udara global dari sisi jumlah penumpangnya. Meski demikian, angka kecelakaan pesawat di Indonesia juga cukup tinggi berkisar 4 persen seperti dilaporkan FAA tahun 2011.

"Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan bisnis penerbangan ternyata mengorbankan keselamatan penumpang karena tidak diikuti dengan langkah progresif pemerintah untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Yudi.(Imam Prihadiyoko/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas