Jaga Stabilitas Harga Daging Jelang Ramadan, Perlu Pasokan Memadai
Pengamat ekonomi dari CIDES, Umar Juoro menegaskan perlunya jumlah pasokan daging yang mencukupi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari CIDES, Umar Juoro menegaskan perlunya jumlah pasokan daging yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Lebaran 2013. Pasalnya, menurutnya, kebutuhan daging, khususnya harga daging sapi pada saat ramadan dan lebaran dipastikan akan meningkat secara tajam dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
"Ada dua catatan penting, pertama, kita tahu setiap bulan puasa pasti kecenderungan kebutuhan terhadap daging pasti akan naik. Yang kedua, penting bagi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dengan menyediakan pasokan yang cukup," ujar Umar Juoro kepada Warta Kota, Senin (3/6/2013).
Umar Juoro mengungkapkan, pasokan daging dalam negeri pada kedua moment tersebut, diperkirakan akan mencapai 500 ribu ton. Namun dia menyadari, persediaan daging lokal saat ini belum mampu untuk mencukupi kuota kebutuhan tersebut.
"Persediaan daging dalam negeri, paling hanya mampu mencukupi sekitar 70 sampai 80 persen kebutuhan nasional. Maka perlu ada langkah untuk menstabilkan harga, yakni dengan melakukan impor," Umar Juoro menuturkan.
Umar Juoro menambahkan, impor daging yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi sekitar 20 persen kekurangan pasokan saat ini, semata-mata dilakukan untuk mencegah terjadinya inflasi.
"Kalau stok daging tidak mencukupi, maka harga daging akan semakin mahal. Kalau harga terus naik, tentu akan meningkatkan angka inflasi. Yang terkena dampaknya nanti masyarakat juga. Tapi juga sudah menjadi keharusan pemerintah untuk melakukan upaya-upaya jangka panjang untuk mengurangi impor, yakni dengan mendorong peningkatan produksi daging nasional, " ungkapnya.
Selain itu, kata Umar Juoro, perhatian khusus juga harus diberikan terkait distribusi daging-daging tersebut. Menurutnya, perlu ada analisa dan observasi mengenai besaran jatah distribusi di masing-masing daerah di Indonesia. Tentunya, distribusi juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat.
"Soal distribusi, diprioritaskan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan kota besar lain di Indonesia. Karena inflasi kan dipengaruhi kondisi di kota-kota besar tersebut. Makanya, saya pandang akan lebih baik dalam distribusi ini menggandeng Bulog yang sudah mengerti kondisi pasar sehingga lebih efektif," ujarnya.
Dia menambahkan, guna memberikan jaminan atas ketersediaan stok daging jelang ramadhan, kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) perlu ditingkatkan.
"Tidak hanya memberikan jaminan pasokan daging supaya harganya stabil, tapi juga kerja sama dalam upaya dirumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan produksi sapi di dalam negeri," kata dia.