Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag: Produksi Biji Kakao Meningkat Signifikan

Gita Wirjawan menegaskan Bea Keluar atas ekspor biji kakao yang diberlakukan sejak 1 April 2010 mendorong berkembangnya industri hilir Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Mendag: Produksi Biji Kakao Meningkat Signifikan
IST
Ilustrasi 

Tribunnews.com, JAKARTA –  Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menegaskan Bea Keluar (BK) atas ekspor biji kakao yang diberlakukan sejak 1 April 2010 telah mendorong berkembangnya industri hilir Indonesia.

Ditambah lagi, menurut Mendag, industri kakao Indonesia juga mengalami peningkatan kapasitas produksi yang cukup signifikan.

“Kebijakan BK dinilai cukup berhasil karena terbukti telah mengembangkan industri hilir. Salah satu contohnya dapat dilihat dengan berdirinya 6 pabrik pengolahan kakao yang baru dengan kapasitas total 430 ribu ton per tahun," ungkap Gita dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (15/6/2013).

Lebih lanjut, Mendag katakan, bahwa telah terjadi peningkatan kapasitas industri sekitar 87%. Hal ini dikarenakan adanya beberapa industri, yang sebelumnya berhenti berproduksi, kembali beroperasi.

Yang tidak kalah pentingnya, imbuh Mendag, penerapan BK juga membuka peluang yang lebih besar kepada para petani kakao karena dapat menjual produk biji kakao, tidak hanya kepada para pedagang/eksportir, tetapi juga kepada industri pengolahan kakao dalam negeri.

“Masuknya para investor asing tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini tidakakan mempengaruhi industri kakao yang sudah ada karena pangsa pasar yang berbeda,” ucapnya.

Beberapa investor asing seperti Cargill, ADM dan JB Cocoa memproduksi kakao olahan kelaspremium untuk pasar di Eropa. Sedangkan industri yang sudah ada di Indonesia umumnyamemproduksi kakao olahan kelas menengah untuk pasar di negara-negara berkembang.

Perkembangan industri hilir ini juga ditandai dengan rencana ekspansi PT Nestle Indonesia ataspabrik susu Milo dan Dancow di Pasuruan dan Karawang.

PT. Asia Cocoa Indonesia merupakan investor dari Malaysia yang sudah mengoperasikan pabriknya di Batam yang mengolah biji kakao menjadi cocoa butter dengan kapasitas terpasang 65.000 ton.

Dia sampaikan pula, bahwa produksi Biji Kakao tahun 2010 meningkat sebanyak 29.335 ton dibanding tahun 2009. Sementara pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 125.687 ton dibanding tahun 2010 yang mencapai
837.918 ton. Pada tahun 2012, angka sementara produksi mencapai 936.266 ton atau bertambah sebesar 224.035 ton. (Andri Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas