Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perusahaan Asuransi Bidik Segmen Kelas Bawah

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia mulai melebarkan sayap dengan membidik kalangan masyarakat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perusahaan Asuransi Bidik Segmen Kelas Bawah
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Ilustrasi layanan asuransi kesehatan 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Sejumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia mulai melebarkan sayap dengan membidik kalangan masyarakat menengah ke bawah sebagai segmen baru pemasaran produk mereka. Premi asuransi yang ditawarkan pun lebih terjangkau.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim, mengatakan perluasan segmen produk asuransi jiwa tersebut  untuk memberikan perlindungan keuangan kepada individu dan rumah tangga berpendapatan rendah. Sebab, hingga saat ini kalangan masyarakat berpenghasilan rendah hampir belum tersentuh atau terlindungi oleh asuransi.

"Kami melihat masyarakat menengah ke bawah ini memang belum tersentuh. Makanya sekarang mulai banyak perusahaan asuransi yang menggarap segmen ini," kata Hendrisman saat ditemui seusai kegiatan bakti sosial penanaman pohon AAJI bersama Perhutani di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (26/6/2013).

Hendrisman mengatakan, produk asuransi mikro tersebut biasanya sengaja dibuat lebih simpel dan dengan harga (premi) yang terjangkau serta mudah diakses melalui lembaga keuangan mikro, bank perkreditan rakyat (BPR) atau koperasi. Ia mencontohkan, khusus untuk asuransi mikro, premi yang ditawarkan sangat terjangkau yakni Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per bulannya atau disesuaikan dengan kemampuan.

"Dengan begitu produk asuransi mikro ini dapat dijangkau oleh masyarakat di daerah sekali pun. Selama ini kan kebanyakan hanya dinikmati masyarakat di kota-kota besar," tambahnya.

Hendrisman menjelaskan, secara umum perkembangan asuransi jiwa di Indonesia cukup pesat. Hal itu terbukti dari data AAJI selama kurun waktu lima tahun terakhir hingga 2012  pertumbuhan pembeli asuransi jiwa naik 20 hingga 30 persen. Sedangkan, untuk tahun 2013 belum dapat dikalkulasi.

"Selama lima tahun itu nilai aset asuransi jiwa ini mencapai Rp 900 triliun," kata Hendrisman. Setiap tahunnya, imbuh Hendrisman, AAJI selalu memberikan penghargaan kepada agen-agen asuransi terbaik melalui wadah top agent awards.

Berita Rekomendasi

Sedangkan selama tahun 2012 lalu, nilai premi mencapai Rp 102 triliun. Produk asuransi yang ditawarkan  terdiri dari dua jenis asuransi yakni asuransi jiwa dan nonjiwa. Asuransi jiwa mencakup asuransi kesehatan, pendidikan, jaminan hari tua, dan lain-lain. Sedangkan asuransi nonjiwa meliputi asuransi properti, kendaraan, dan lain-lain.

Terkait produk asuransi mikro sendiri, ia optimistis produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi semacam AXA, Prudential, Jiwasraya, Manulife, Allianz dan lainnya akan diterima oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Namun, kendala terbesar  untuk menembus segmen mikro ini adalah pengetahuan masyarakatnya mengenai produk asuransi yang masih sangat minim.

"Tantangan kita adalah harus sering-sering mengedukasi masyarakat. Mereka harus tahu dan faham betapa pentingnya perlindungan asuransi bagi kehidupan kita," kata dia.

Meski perkembangan asuransi jiwa di Indonesia cukup pesat, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih tertinggal. Dibandingkan dengan negara tetangga Malayasia saja, masyarakat Indonesia yang telah memiliki produk perlindungan asuransi baru mencapai 11 persen. Bandingkan dengan Malaysia yang telah mencapai 20 hingga 30 persen. (zam)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas