Mendag: Dwelling Time Bukan Hambatan Ekspor Indonesia
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mengatakan hambatan ekspor Indonesia diakibatkan oleh gejolak yang terjadi di perekonomian global.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mengatakan hambatan ekspor Indonesia diakibatkan oleh gejolak yang terjadi di perekonomian global. Gita juga menampik lamanya waktu tunggu bongkar muat kapal (dwelling time) pelabuhan menghambat ekspor nasional.
"Saya rasa memang ekonomi makronya sedang memburuk, AS dan Eropa kan belum pulih benar, jadi bukan masalah dwelling time," katanya ketika ditemui di Mandarin Hotel, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Gita tidak menampik adanya keluhan beberapa asosiasi yang mengeluhkan masalah dwelling time. Namun ia menyerahkannya kepada kementerian terkait."Saya rasa kementerian terkait sudah melakukannya ya, tunggu saja kebijakan mereka," katanya.
Seperti diketahui, peningkatan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok semakin meningkat.
Pada Januari silam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah berkomitmen menurunkan dwelling time dari 6-7 hari menjadi 4 hari. Namun, dari waktu ke waktu, dwelling time mengalami peningkatan.
Jika pada April dwelling time rata-rata 10 sampai 13 hari, pada Juni lalu dwelling time bertambah menjadi rata-rata 13 sampai 17 hari. Dwelling time merupakan ukuran waktu yang dibutuhkan kontainer sejak dibongkar dari kapal hingga keluar dari kawasan pelabuhan.
Hatta Rajasa pun kecewa masalah dwelling time belum terselesaikan, sehingga menyebabkan banyak kontainer yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hatta mengatakan, akan meminta laporan dari otoritas terkait di kawasan pelabuhan dan para pengusaha, untuk mencari penyebab utama lamanya waktu bongkar muat kapal yang bisa mencapai seminggu.