Nilai Rupiah Terpuruk Karena Terlalu Banyak Impor
terus merosotnya nilai tukar rupiah belakangan ini disebabkan tingginya jumlah impor. Hal itu mempengaruhi produksi domestik
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
JAKARTA, TRIBUNNEWS - Direktur Indonesia for Global Justice (IGJ), Salamuddin Daeng menyebut terus merosotnya nilai tukar rupiah belakangan ini disebabkan tingginya jumlah impor. Hal itu mempengaruhi produksi domestik yang memicu merosotnya nilai rupiah.
"Pemicunya ini adalah gecarnya impor yang dilakukan, sehingga produksi dalam negeri merosot," ujar Salamuddin dalam diskusi bertajuk "Tata Kelola Yang Adil Bagi Rakyat" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2013).
Ia juga menilai pernyataan yang menyebut nilai dolar Amerika yang menguat merupakan penyebab nilai tukar rupiah terus melemah adalah pernyataan yang salah. ia menilai, pernyataan itu menutup mata akan penyebab sebenarnya dari merosotnya nilai rupiah.
"Memang benar dolar (AS) menguat pada rupiah, tapi kan nyatanya rupiah juga turun terhadap mata uang asing yang lain seperti EURO, dolar Hongkong. Jadi itu hanya untuk cari pembenaran saja," tandasnya.
Pada hari Kamis (22/8/2013) rupiah mencapai Rp 11,027 per dolar AS atau melemah sebanyak 252 atau 2,33 persen jika dibandingkan pada Rabu (21/8/2013), dimana pergerakan nilai tukar rupiah mencapai Rp 10,770 per dolar Amerika. Pada Jumat (23/8/2013) di sejumlah perdagangan, rupaih bahkan telah menyentuh nilai tukuar Rp 11.300 per dolar Amerika.