Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Emas Melemah Bukti Investor Lakukan Aksi Ambil Untung

Harga emas dunia kembali melemah di kisaran 1.369 dolar AS per once troy

zoom-in Harga Emas Melemah Bukti Investor Lakukan Aksi Ambil Untung
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Customer service Bank BNI Syariah cabang Benhil Jakarta Pusat menunjukkan logam mulia emas ukuran 100 gram, Jumat (23/8/2013). Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia, penjualan emas tetap meningkat meskipun nilai tukar rupiah anjlok terhadap dollar. Peningkatan permintaan itu terjadi setelah Indonesia sebagai konsumen terbesar di Asia Tenggara tersebut bergabung dengan India dan China meningkatkan pembeliannya akibat harga turun dan bertambahnya kelompok menengah. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Harga emas dunia kembali melemah di kisaran 1.369 dolar AS per once troy.

Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan, pelemahan emas ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Sentral AS pada tanggal 17 September mendatang.

"Penurunan harga emas menunjukan bahwa investor emas tengah melakukan profit taking (ambil untung), serta mengantisipasi kemungkinan pengurangan stimulus yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS," katanya, Jumat(6/9/2013).

Bila dikonversi ke rupiah, maka harga emas dunia saat ini dihargai sekitar Rp 518 ribu per gramnya. Dengan mengacu 1 dolar AS = Rp 11.750.

"Untuk itu investor emas domestik diharapkan waspada terhadap kemungkinan penurunan harga emas dunia tersebut. walaupun tidak berkorelasi 100 persen, namun potensi penurunan harga emas lokal sangat terbuka, bahkan apabila rupiah berbalik menguat terhadap dolar AS," ujarnya.

Sementara itu, IHSG ditutup menguat tipis 0,36 persen di level 4065. IHSG sempat diperdagangkan turun mendekati level 4000.

Kekhawatiran pelemahan rupiah yang masih berlanjut menjadi salah satu pemicunya. Saham sektor pertambangan menjadi motor penggerak membaiknya IHSG pada perdagangan kemarin.

Berita Rekomendasi

"Menguatnya saham sektor pertambangan dikarenakan valuasi harga saham tambang yang hampir setahun terakhir terus menunjukan kinerja yang kurang bagus. Sehingga memungkinkan terjadinya teknikal rebound," ungkapnya.

Sementara itu, sejauh ini rupiah masih terkulai di kisaran level 11.750 hingga 11.900.

"Akan tetapi, kurs rupiah di pasar NDF justru mengalami penguatan di kisaran 11.665 - 11.775 yang menunjukan potensi penguatan Rupiah dalam jangka pendek. meskipun itu bukan sepenuhnya sinyal yang pasti," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas