Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penyaluran Kredit Menurun Sampai Akhir Tahun

Meski ekonomi domestik melambat, laju penyaluran kredit perbankan hingga Agustus 2013 masih mampu mencatatkan pertumbuhan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyaluran Kredit Menurun Sampai Akhir Tahun
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski ekonomi domestik melambat, laju penyaluran kredit perbankan hingga Agustus 2013 masih mampu mencatatkan pertumbuhan. Namun, para bankir tetap harus  waspada. Selain laju kredit akan melambat,  kredit bermasalah alias non-performing loan di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan merangkak.

Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit per Agustus 2013 mencapai Rp 3.062 triliun. Jumlah ini meningkat 22,2% ketimbang periode sama tahun 2012. Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan penyaluran kredit masih tumbuh cukup tinggi, lantaran debitur mulai mencairkan fasilitas kredit yang diberikan bank. Selain itu, penyaluran kredit tampak meningkat, karena nilai tukar rupiah terdepresiasi. Alhasil,  porsi kredit valuta asing (valas) meningkat.

Dahlia Mansor Ariotedjo Direktur Korporasi Bank Central Asia (BCA), mengamini. Pencairan fasilitas  kredit pada semester II 2013 memang cukup besar. Sebab, perusahaan mulai membutuhkan dana untuk membangun proyek. BCA mencatat penurunan porsi kredit yang belum dicairkan alias undisbursed loan sebesar 30%.

Fransisca Nelwan Mok, Direktur Korporasi Bank Mandiri, mengatakan  pada tahun ini pihaknya lebih banyak mencairkan kredit ke sektor infrastruktur. Maklum, Bank Mandiri memilih mencairkan kredit untuk sektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Hingga kini, kredit yang belum dicairkan di kisaran Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. "Yang belum dicairkan masih banyak karena syaratnya belum terpenuhi," kata Fransisca.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah,  mengakui pencairan kredit per Agustus cukup besar lantaran debitur mempercepat pencarian kredit yang dilakukan secara sindikasi. Ini terjadi khususnya pada sektor infrastruktur.

Meski laju kredit masih mengembang, BI mengingatkan, pertumbuhan cukup tinggi tersebut hanya sementara. Halim mengatakan, ada beberapa indikator ekonomi yang menunjukkan adanya pelambatan ekonomi.

Karena itu, BI memperkirakan, pertumbuhan kredit sampai akhir tahun hanya sebesar 20%. Agus mengingatkan, pencairan kredit baru akan terus menurun. Alhasil,  pertumbuhan kredit akan tetap melambat sampai akhir tahun.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas