Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Menguat, Pertamina Revisi Nilai Investasi RFID

Nilai investasi sistem pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan alat pemantau RFID menjadi murah

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Rupiah Menguat, Pertamina Revisi Nilai Investasi RFID
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas memasang radio frequency identification (RFID) tag pada mulut tangki pengisian bahan bakar kendaraan di SPBU Cikini Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013). RFID tag ini akan dipindai oleh RFID Reader yang terpasang di kran bensin SPBU untuk program pembatasan BBM Bersubsidi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai investasi sistem pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan alat pemantau Radio Frequency Identification (RFID) menjadi murah. Hal itu disebabkan menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah.

Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), mengatakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) mengajukan perubahan harga pengembalian investasi proyek ini. Investasi Inti dalam bentuk dolar AS, sedangkan yang dibayarkan Pertamina dalam bentuk rupiah.

"Beberapa bulan terakhir nilai tukar dollar menguat. PT INTI mengeluhkan impor yang dilakukan. Padahal kontraktual menggunakan rupiah," ujar Ali, Jumat (1/11/2013).

Ali menegaskan, pemasangan RFID di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan di kendaraan tidak berhenti dengan adanya perubahan nilai proyek yang diajukan Inti. Oleh sebab itu Pertamina meminta opini pihak ketiga yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan perhitungan terhadap nilai proyek.

"Dalam kontrak proyek pengadaan RFID dipaparkan spesifikasi teknis serta harga," ungkap Ali.

Di wilayah Jakarta, sistem ini masih diujicobakan untuk memastikan kehandalan kinerja guna menghindari kerugian bagi pengusaha SPBU dan Pertamina. Apabila sistem terkendala maka pencatatan transaksi dilakukan secara manual namun akibatnya pemerintah tidak mau membayar jumlah BBM subsidi kepada Pertamina.

Hal ini berdasarkan perjanjian dengan pemerintah yang melakukan verifikasi penjualan BBM subsidi melalui sistem RFID itu. Tidak hanya Pertamina yang dirugikan tapi INTI selaku pemenang lelang pengadaan dan pemasangan SMPBBM pun dirugikan.

Berita Rekomendasi

"BBM subsidi yang dikeluarkan juga tidak akan dibayar Pertamina," ungkap Ali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas