Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petisi Kedaulatan: Ekonomi Indonesi Masih Terjajah

Permasalahan kedaulatan nasional menjadi persoalan mendasar bagi rakyat indonesia.

Penulis: Arif Wicaksono
zoom-in Petisi Kedaulatan: Ekonomi Indonesi Masih Terjajah
Tribunnews.com/Arif Wicaksono
Petisi Kedaulatan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan kedaulatan nasional menjadi persoalan mendasar bagi rakyat indonesia. Hal itu yang menjadi perhatian "Petisi Kedaulatan" untuk menyerukan penguatan kedaulatan indonesia terhadap elemen asing.

Yusron Sulaiman, Fasilitator Petisi Kedaulatan mengutarakan pertemuan sejumlah fasilitator dalam deklarasi Petisi Kedaulatan dilakukan untuk memberikan signal bahwa kedaulatan indonesia masih terbengkalai dan masih dilalaikan oleh pemangku kepentingan.

"Kedaulatan kita masih jauh dari ideal hampir seluruh industri baik dari Bank, Pertambangan dikuasai asing, upaya memperkokoh kedaulatan sendiri masih belum menjadi perhatian dominan seluruh eleman bangsa ini," katanya dalam deklarasi Petisi Kedaulatan di Manggarai, Jakarta, Minggu (10/11).

Untuk diketahui, tampak bahwa di sektor perbankan sedikitnya 12 bank swasta kini dikuasai asing. Di sektor pertambangan migas sekitar 70 persen dikuasai pihak asing, pertambangan tembaga dan emas sekitar 85 persen dikuasai asing.

Demikian pula pada sektor perkebunan sawit di mana sekitar 40 persen dari 8,9 juta hektar kebun kelapa sawit dikuasai asing. Di sektor telekomunikasi, 35 persen sampai 66,5 persen juga dikuasai asing.

Yusron juga menuturkan, petisi yang baru berumur dua bulan ini merupakan wadah untuk memperkaya gagasan. Terutama dalam menampung ide-ide yang bertujuan untuk menegakan kedaulatan rakyat.

Berita Rekomendasi

"Ide-ide ini akan kami tampung yang nantinya akan mengajak seluruh stake holder untuk terlibat bersama dengan kami dalam merumuskan langkah memperkuat kedaulatan, ini bukan kegiatan politis karena tidak ada partai politik yang terlibat," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas