Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bakal Diakuisisi Pertamina Saham PGAS Jeblok

Wacana mengenai rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) oleh Pertamina, ternyata mendapat respon negatif

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bakal Diakuisisi Pertamina Saham PGAS Jeblok
Logo PGN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana mengenai rencana akuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) oleh Pertamina, ternyata mendapat respon negatif dari para investor di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal tersebut terlihat dari pergerakan harga saham PGAS yang terus menurun setelah wacana tersebut muncul ke publik.

Sejak awal pekan ini, harga saham PGAS sudah turun hingga 5 persen dari Rp 4.925 pada Senin (18/11/2013) menjadi Rp 4.675 per saham pada Kamis (21/11/2013).

Analis Capital Bridge, Haryajid Ramelan menilai rencana ini juga sangat tidak produktif bagi PGAS yang kini memiliki bisnis dengan pertumbuhan yang baik dan berkelanjutan.

"Reputasi PGAS sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi Good Corporate Governance (GCG) akan ikut terpengaruh jika Pertamina masuk ke PGAS. Penurunan harga saham PGAS sejak awal pekan ini, menjadi indikasi pasar menolak  rencana akusisi Pertamina," ujar Haryajid, ketika dihubungi wartawan di Jakarta, kemarin.

Padahal, sebagai salah satu emiten dengan fundamental kuat dan didukung oleh prospek bisnis yang bagus, PGAS memiliki sejumlah prasyarat untuk menjadi BUMN gas nasional.

Berita Rekomendasi

Selain telah berpengalaman lebih 40 tahun di bisnis gas, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir PGAS mampu membangun infrastruktur gas senilai lebih dari Rp 40 triliun.

"Diantara banyak emiten energi di bursa, PGAS merupakan perusahaan dengan kemampuan pendanaan yang sangat kuat. Tapi jika Pertamina masuk, situasinya pasti akan berbeda karena kondisi keuangan Pertamina juga kan lain," jelasnya

Analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias Prasetyo, menuturkan jika PGAS di bawah Pertamina, maka PGAS akan mengikuti kebijakan Pertamina untuk melakukan open access. Kebijakan tersebut justru akan merugikan PGAS, sebab potensi margin yang diperoleh menjadi lebih kecil.

Melihat reaksi negatif investor terhadap rencana akuisisi PGAS oleh Pertamina, para analis menyarankan agar pemerintah membatalkan niat tersebut.

"Disamping tidak menguntungkan secara bisnis, akuisisi ini juga akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang panjang," tutur Adrianus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas