Pembayaran Inalum Kepada Jepang Belum Lunas
Pada hari ini, Senin (9/12/2013) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) resmi menjadi milik Indonesia sebagai BUMN
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada hari ini, Senin (9/12/2013) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) resmi menjadi milik Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kendati kepemilikan sudah milik Indonesia, namun transaksi pembayaran akuisisi Inalum belum selesai.
Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan transaksi pembayaran pemerintah Indonesia kepada negara Jepang untuk Inalum akan diselesaikan di kantor Kementerian BUMN, pada tanggal 19 Desember 2013.
"Kita selesaikan transaksi, pada saat tanda tangan Dahlan Iskan tanggal 19," ujar Chatib Basri di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (9/12/2013).
Chatib menjelaskan PT Inalum akan berada di bawah Kementerian BUMN sebagai Kementerian teknis. Sedangkan dari pihak Kementerian Keuangan akan mendukung dari segi perizinan pembiayaan.
"Setelah 30 tahun Indonesia akhirnya mengambil alih Inalum, ini langkah yang penting buat negara," jelas Chatib.
Ditempat yang sama, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan selain transaksi keuangan yangbelum selesai, pemerintah juga belum selesai membayar ganti rugi kepada pihak negara Jepang.
"Bisnis sperti biasa, selain menetapkan harga ganti rugi, juga transaksi prosedur dan ambil alih akan diselesaikan nanti," papar Chatib.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, pada tanggal 27 November 2013 lalu, Pemerintah Indonesia mencapai kesepakatan bersama Tim Delegasi Nippon Asahan Aluminium (NAA) untuk mendapatkan Inalum. Kesepakatan harga diberikan Pemerintah RI untuk mengakuisisi PT Inalum 556,7 juta dollar AS.