Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Tomat dan Cabai Merangkak Naik

Setelah sempat anjlok sampai Rp 200 per kg sebulan lalu, harga tomat di tingkat petani di sentra sayur mayur Sukamantri Ciamis melambung tinggi

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Tomat dan Cabai Merangkak Naik
Tribun Medan/DEDY SINUHAJI
Buah tomat yang dipanen warga terlihat berlumur debu vulkanik letusan Gunung Sinabung, di Desa Suka Nalu, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (21/9/2013). Menurut para petani hasil panen mereka mengalami penurunan akibat letusan Gunung Sinabung yang melanda Tanah Karo. TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI 

TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Setelah sempat anjlok sampai Rp 200 per kg sebulan lalu, harga tomat di tingkat petani di sentra sayur mayur Sukamantri Ciamis melambung tinggi dalam seminggu terakhir.

"Hari ini harga tomat di tingkat petani di Sukamantri sudah menembus angka Rp 2.500 per kilo. Padahal seminggu lalu masih Rp 1.500," kata Pipin Arif Apilin, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karangsari, Cibeureum Sukamantri, kepada Tribun Minggu (15/12/2013).

Naiknya harga tomat ini, kata Pipin, tidak hanya karena anjloknya produksi akibat musim hujan yang memicu banyak tanaman tomat yang mati dan busuk buah, tapi juga karena luas areal kebun tomat yang terbatas.

"Akibat harga jatuh sampai Rp 200 sekilo bulan lalu, banyak petani yang menelantarkan dan tidak merawat kebun tomat mereka sekarang produksi pun jatuh. Sekarang setelah harga naik, baru petani kembali merawat kebun tomat yang masih mungkin berproduksi," katanya.

Tidak hanya tomat, dalam seminggu ini harga cabai di tingkat petani pun terus merangkak naik. Seperti harga cabai keriting seminggu lalu masih Rp 15.000 per kg, hari Minggu (15/12) sudah mencapai harga Rp 22.000 per kg. Demikian juga cabai besar TW naik dari Rp 15.000 jadi Rp 20.000 per kg dan cabai local tanjung naik dari Rp 20.000 jadi Rp 25.000 per kg.

Sementara harga cabai rawit, masih stabil kisaran Rp 15.000 per kg di bawah Rp 20.000 per kg. Sementara cabai keriting, TW dan local sudah naik sejak seminggu terakhir," ujar Pipin.

Naiknya berbagai jenis harga cabai ini menurut Pipin akibat menurunnya produksi cabai karena serangan penyakit pateks (busuk buah). "Penurunan produksi sampai 20 persen. Akibat hujan yang terus turun tiap hari selama seminggu terakhir, kini muncul penyakit busuk buah akibat serangan patek. Banyak buah yang jatuh karena busuk," katanya.

Berita Rekomendasi

Meski produksi cabai turun sampai 20 persen, namun tidak sampai membuat pasokan ke pasar induk anjlok. "Pasokan cabai dari Sukamantri ke pasar induk masih stabil, seperti ke Pasar Induk Caringin masih stabil 2 ton per hari. Yang berkurang pasokan ke pasar lokal," ujarnya. (sta)

Tags:
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas