Proses Akuisisi Semen Indonesia di Bangladesh Tunggu Kepastian di Myanmar
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menuturkan bahwa ekspansinya ke Myanmar akan terkendala dengan masalah.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menuturkan bahwa ekspansinya ke Myanmar akan terkendala dengan masalah akuisi perusahaan semen di Bangladesh. Sampai sekarang perseroan belum menuntaskan akuisisi tersebut.
"Bangladesh itu gak bisa untuk produksi semen, jadi kita produksi bahan dari Myanmar untuk diolah di Bangladesh, dan yang di Bangladesh belum tuntas," kata Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto, di jakarta, ketika di konfirmasi, jakarta, Jumat (10/1/2014).
Ia pun menuturkan akuisisi perusahaan semen di Bangladesh belum tuntas karena belum menemukan mitra yang cocok. Pabrik yang ada di Bangladesh hanyalah pabrik penggilingan semen (grinding plant).
Menurutnya banyak perusahaan di Bangladesh yang meminta SMGR menjadi pemegang saham minoritas, padahal semen indonesia meminta porsi mayoritas.
"Kalau jadi minoritas apa artinya kita ekspansi, apalagi perusahaan disana kebanyakan perusahaan tertutup," katanya.
Ia pun menuturkan bahwa dana yang disiapkan masih sama yaitu sebesar Rp 300 miliar. Dana sebesar itu merupakan bagian dari alokasi belanja modal perseroan untuk melakukan ekspansi.
Seperti diketahui, SMGR juga berencana masuk ke Myanmar dan Bangladesh untuk memperkuat jejaknya di regional Asia Tenggara.
Untuk di Myanmar, ia menambahkan, proses akuisisi atau pembentukan perusahaan patungan dengan pihak Myanmar masih belum dapat dilakukan.
Rencana perseroan terkendala karena belum adanya kesepakatan dalam investasi dengan beberapa mitra yang dijajaki.
“Kita tidak bisa memutuskan mitra di Myanmar karena masalah harga, untuk kepastiannya belum kita putuskan apakah akan selesai pada tahun ini,” tambahnya.