Pembangunan Mode Trasnsportasi Sulsel Dilirik Investor Korsel
Pembangun mode transportasi yang modern dilirik investor asal Korea Selatan Dohwa Engineering Co.Ltd. Bahkan Dohwa Engineering
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,--Rencana pemerintah provinsi Sulawesi Selatan membangun mode transportasi yang modern dilirik investor asal Korea Selatan Dohwa Engineering Co.Ltd. Bahkan Dohwa Engineering akan segera menggelar studi kelayakan terhadap model transportasi massal yang akan di bangun di Sulawesi Selatan.
Pemerintah Sulsel pun langsung mengajak perusahaan itu untuk menyepakati kesepahaman terhadap studi kelayakan Mass Rapid Trans (MRT) di kawasan Mamminasata dengan penandatanganan MoU.
Vice President Dohwa Engineering, Jeong Soo Dong, mengungkapkan, studi kelayakan yang akan memakan waktu enam bulan ini untuk studi kelayakan MRT Mamminasata sehingga jika dari studi ini sesuai, maka pihaknya akan membuatkan konsorsium dengan pemerintah Korea Selatan.
"Ini sebagai bentuk keseriusan kami untuk memulai proyek mamminasata ini. Kami membutuhkan waktu untuk merampungkan studi kelayakan ini baru setelah itu dapat menentukan nilai investasi yang akan dilakukan.konsorsium " kata Jeong, usai bertemu Gubernur Sulsel, di Rujab Senin (20/1/2014)
Ia mengatakan, dari waktu studi kelayakan yang sekitar enam bulan ini, jika layak, maka pihaknya akan menawarkannya kepada perusahaan-perusahaan Korea yang tertarik untuk membangun dan berinvestasi.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kerjasama antara pemprov dan Dohwa Engineering terkait studi kelayakan transportasi. Karena sesuai dengan perencanaan awal, kawasan Mamminasata akan ada model transportasi massal seperti kereta api atau monorail.
"Dohwa merupakan salah satu BUMN Korea Selatan yang ditunjuk oleh pemerintahnya untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi," Ucap Syahrul
Ia menambahkan, pusat yang merekomendasikan Dohwa dalam melakukan studi kelayakan terkait MRT yang akan dipakai di Mamminasata, monorail atau kereta api. Syahrul berharap sebelum kabinet Indonesia Bersatu II bubar, telah ada kepastian dari pihak Dohwa, termasuk, groundbreaking bisa dilakukan lebih awal. (Yud)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.