Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

UKM Indonesia Perlu Capacity Building

Apabila capacity building berjalan baik maka akses keterbukaan kepada UKM akan semakin baik

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in UKM Indonesia Perlu Capacity Building
Tribunnews.com/Richard Susilo
Dr. Muliaman Darmansyah Hadad 

Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Darmansyah Hadad, menginginkan agar berbagai perusahaan skala menengah ke bawah (UKM) dapat memiliki capacity building (pembangunan kapasitas) yang lebih baik.

Pembangunan kapasitas itu terkait juga dengan akses pendidikan bagi SDM sehingga di masa mendatang bisa turut berpartisipasi mengembangkan UKM tersebut. "Indonesia sangat luas sangat besar dan perlu dikembangkan dengan lebih baik lagi UKM nya," paparnya kepada Tribunnews kemarin (27/1/2014) sore.

Oleh karena itu pria kelahiran Bekasi 3 April 1960, itu ingin agar berbagai pihak ikut membantu pengembangan kapasitas UKM. "Salah satu kesulitan UKM terkadang sulit mendapatkan akses ke sektor keuangan untuk pembiayaan mereka," paparnya.

Menurut Muliaman yang diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner  OJK sejak Mei 2012 itu mengatakan, "Kita perlu memikirkan bagaimana sebetulnya keberhasilan UKM bukan saja dari akses keuangan tetapi juga adanya pengaruh faktor-faktor fundamental lain yang harus diperhatikan yaitu capacity building usaha tersebut."

Apabila capacity building berjalan baik dan perlu dibantu semua pihak pula, maka Muliaman yakin akses keterbukaan kepada UKM akan semakin baik untuk pendidikan sekaligus untuk akses keuangan dari lembaga keuangan.

Muliaman mulai memasuki Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1979 mengambil Jurusan Studi Pembangunan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1984. Dia merupakan salah satu lulusan tercepat di angkatannya. Pada tahun 1990 Muliaman mengambil pendidikan S2 di John F Kennedy School of Government, Harvard University, USA dan memperoleh gelar Master of Public Administration pada tahun 1991.
Selanjutnya pada tahun 1996, Muliaman mendapatkan gelar Doctor of Philosophy dari Faculty of Bussines and Economics, Monash University, Australia.

Berita Rekomendasi

Mulai berkarya di Bank Indonesia pada tahun 1986 sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia cabang Mataram. Saat menjabat Deputi Gubernur BI, Muliamaan merupakan yang termuda terpilih pada saat itu. 'Rekor termuda' ini masih bertahan hingga sekarang.
Sebagian besar waktunya di Bank Indonesia digunakan untuk menekuni bidang perbankan. Selain perbankan, bidang lain yang pernah digeluti adalah bidang perencanaan strategis dan program transformasi organisasi.

Di samping tugas kedinasan, beberapa pengalaman organisasi yang penting adalah sebagai Sekjen PP ISEI (2003-2006) dan 2006-2009), Sekretaris Dewan Penasehat Indonesian Risk Proffesionals Association (IRPA), dan Ketua Komite Evaluasi Program Pendidikan dan Latihan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).

Selain itu, Muliaman saat ini juga berkarya sebagai Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan Ketua ILUNI FE 2007-2010.

Selain dikenal aktif dalam manghasilkan tulisan ilmiah yang diterbitkan pada berbagai jurnal, Muliaman juga sering tampil sebagai pembicara di berbagai forum internasional, khususnya untuk topik kerangka peraturan keuangan dan kestabilan sistem keuangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas