Kesadaran Keuangan Tinggi, Investor Jarang Investasi Produk Reksadana
Dinilai belum cukup membuat investor untuk berinvestasi di reksadana.
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat pemahaman masyarakat yang masih tinggi dinilai belum cukup membuat investor untuk berinvestasi di reksadana.
Retail Bank Segment Marketing Head Citibank Indonesia, Ivan Jaya menilai kurangnya jumlah tenaga kerja berkualitas menjadi biang keladi bagi minimnya pembelian produk reksadana.
"Investasi semakin meningkat tetapi jumlah tenaga penjual masih terbatas, masih sedikit yang memiliki sertifikasi warped," katanya di Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Kesimpulan ini didapatkan Citibank Indonesia yang mencatat adanya kenaikan skor Financial Quotient (FinQ) menjadi 60,7 poin pada 2013. FinQ naik 3 kali ketimbang capaian poin pada tahun sebelumnya yang sebesar 57,7 poin.
"Dengan survei ini menunjukan bahwa masyarakat indonesia semakin memahami pola anggaran yang baik dengan program tabungan, perencanaan pensiun, investasi dan kepemilikan rumah," katanya.
Namun tingkat kepemilikan reksadana masih rendah. Dalam data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Per Agustus 2013 tercatat bahwa jumlah unit reksadana mencapai 449.661.
Sedangkan pada 2012 jumlahnya mencapai 509.149 investor dan pada 2011 mencapai 476.940 investor.
Jumlah ini masih jauh ketimbang jumlah penduduk indonesia yang mencapai 230 juta orang. Sehingga rasio kepemilikan reksadana dan penduduk semakin kecil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.