Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Harus Tekan Biaya Logistik yang Tinggi

Meskipun mengalami perbaikan, pemerintah mempunyai pekerjaan rumah menekan biaya logistik yang masih saja tinggi

zoom-in Pemerintah Harus Tekan Biaya Logistik yang Tinggi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2013). Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyatakan bahwa 60 persen kegiatan bongkar muat peti kemas berada di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini menunjukkan bahwa pelabuhan memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Dunia memberikan peringkat Indonesia dalam survei Logistics Performance Index (LPI) 2014 naik ke posisi 53. Meskipun mengalami perbaikan, pemerintah mempunyai pekerjaan rumah menekan biaya logistik yang masih saja tinggi.

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti berpendapat, memang ada perubahan signifikan pada pelabuhan-pelabuhan inti tanah air seperti di Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Dwelling time alias penanganan bongkar muatan dari kapal mengalami perbaikan karena logistik tidak lepas dari permasalahan yang ada di pelabuhan.

Meskipun begitu, biaya logistik Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 27% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Biaya ini harus bisa ditekan di bawah 20%. "Apalagi kita negara kepulauan. Ini harus diperbaiki," ujar Destry Minggu (27/4/2014).

Ini yang kemudian harus menjadi pekerjaan rumah pemerintah selanjutnya. Infrastruktur dari dan ke dalam Indonesia perlu ada perbaikan. Tak kalah penting, konektivitas antar pulau sangat perlu diberikan perhatian.

Pasalnya, diakui Destry, biaya logistik dan transportasi di dalam Indonesia sendiri lebih mahal ketimbang impor barang dari China ke Indonesia. Tentu ini menjadi permasalahan yang besar kalau tidak bisa diperbaiki segera.
"Waktu antrean, fasilitas pelabuhan, konektivitas dan biaya logistik perlu terus diperbaiki," ujarnya. (Margareta Engge Kharismawati)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas