BII Genjot Kredit ke Korporasi Perusahaan BUMN
PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk mendirikan divisi baru yaitu state own enterprise unit untuk membedik korporasi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk mendirikan divisi baru yaitu state own enterprise unit.
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria mengungkapkan, pembentukan divisi ini dalam rangka mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan sektor korporasi.
Taswin menyebutkan, dengan didirikannya divisi baru ini, diharapkan akan menyumbang 25%-30% portofolio kredit maupun pembiayaan sektor korporasi yang berasal dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Targetnya Rp 30 triliun untuk sektor korporasi. Harapannya sekitar 25%-30% dari portofolio sektor korporasi bisa didapat dari segmen BUMN," ujar Taswin di Jakarta, Senin (5/5).
Divisi state own enterprise ini sudah dibentuk oleh bank dengan kode emiten BNII sejak akhir tahun 2013 lalu. Menurut Taswin, pembentukan divisi ini merupakan bagian dari diversifikasi portofolio perseroan.
"Kami fokus ke pengembangan state own enterprise ini. Pengembangan portofolio korporasi tidak lepas dari BUMN," jelas Taswin.
Salah satu perusahaan pelat merah yang telah masuk dalam pembiayaan BII melalui BII Syariah adalah PT Garuda Indonesia Tbk. Dimana, GIAA baru saja melakukan penandatanganan kerja sama pembiayaan sebesar US$ 100 juta dengan jangka waktu atau tenor tiga tahun.
Perusahaan BUMN lain yang juga telah melakukan kerja sama kredit maupun pembiayaan dengan BII diantaranya adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga Pertamina.
Selama triwulan I-2014, BII telah menyalurkan kredit dan pembiayaan di sektor korporasi kepada perusahaan BUMN sekitar Rp 4 triliun.