BCA Beri Pelatihan Softskill Pariwisata untuk Desa
Saat ini wayang berkembang dan setia pada misi yang diemban, yakni sebagai sarana hiburan dan sarana penerangan, pendidikan bahkan sarana komunikasi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menunjukkan komitmennya untuk melestarikan wayang Indonesia dengan membina Desa Wukirsari menjadi desa wisata wayang. Pembinaan ini diawali dengan pelatihan kemampuan serta keterampilan (soft skill) SDM bidang pariwisata.
Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Head of CSR BCA Sapto Rachmadi, Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Yogyakarta Sabar Purnomo, Camat Desa Imogiri Sigit Subroto, Lurah Desa Wukirsari Bayu Bintoro.
“UNESCO telah menetapkan wayang sebagai warisan budaya dunia pada tanggal 7 November 2003. Wayang menjadi suatu karya dan budaya yang mengagumkan dalam cerita narasi, warisan yang indah dan berharga, serta mencerminkan sikap solidaritas, sifat rohani, dan bersahabat dengan alam," kata Kepala BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Yogyakarta Sabar Purnomo dalam rilisnya, Kamis (17/7/2014).
Saat ini wayang berkembang dan setia pada misi yang diemban, yakni sebagai sarana hiburan dan sarana penerangan, pendidikan bahkan sarana komunikasi.
Oleh karena itu, BCA terus memikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya dan seni pertunjukan wayang.
"Salah satu upaya yang BCA lakukan untuk memastikan budaya ini tetap hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia adalah dengan membina desa wisata wayang, yaitu Desa Wukirsari.” kata Sabar.
Untuk membina Desa Wukirsari menjadi desa tujuan wisata wayang yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan naik domestik maupun mancanegara nantinya, BCA mengadakan program pelatihan kemampuan serta keterampilan (soft skill) SDM bidang pariwisata.
Pelatihan yang akan digelar selama 2 hari mulai tanggal 17 hingga 18 Juli ini akan memberikan beragam pelatihan serta ilmu sehingga nantinya dapat dihasilkan tenaga terampil di bidang pemandu wisata.
"Kemampuan para pramuwisata tentang pasar wisata dan pengelolaan objek wisata, sehingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan keinginan para wisatawan," katanya.