APP Berharap Pemerintah Berikan Tax Holiday Hingga 10 Tahun
APP berharap pemerintah bisa memberikan insentif pengurangan pajak periode tertentu (tax holiday) hingga 10 tahun
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP), anak usaha PT Sinar Mas Tbk, berharap pemerintah bisa memberikan insentif pengurangan pajak periode tertentu (tax holiday) hingga 10 tahun untuk investasi PT OKI Pulp & Paper Mills.
“PT OKI Pulp & Paper Mills salah satu pabrik di bawah naungan Asia Pulp & Paper sedang membangun pabrik bubur kertas (pulp) dan kertas di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan investasi Rp 30 triliun. Kami berharap, dengan besarnya investasi yang ditanamkan, pemerintah bisa memberikan insentif tax holiday sampai dengan 10 tahun,” kata Direktur APP, Suhendra Wiriadinata di Jakarta, Senin (21/7/2014).
Investasi pembangunan pabrik di negara Asean lainnya, menurut Suhendra, jauh lebih menarik sehingga pemerintah harus memberikan kelebihan pada perusahaan yang akan berekspansi di dalam negeri.
“Vietnam memberikan insentif tax holiday lebih baik dari Indonesia, pemerintah harus melihat negara Asean lain dalam memberikan insentif. Negara-negara Asean lainnya juga berlomba menarik investor masuk dan dibantu pendanaan dari luar,” paparnya.
Sebelumnya, Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, PT OKI Pulp & Paper Mills akan menjadi pabrik yang terbesar di Asia dengan kapasistas produksi 2 juta ton pulp per tahun dan 500.000 ton tisu per tahun.
“Nilai lebih dari pabrik tersebut bukan saja terletak pada kapasitas produksinya, melainkan juga pada penggunaan teknologi terkini yang mampu menghemat pemakaian energi, bahan baku serta sumber daya alam secara signifikan. Keberadaan pabrik ini akan mengirimkan pesan yang positif akan potensi dari industri berbasis kehutanan Indonesia serta kemampuannya beroperasi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sulistiyanto menambahkan, pembangunan pabrik tersebut menyerap 3.450 orang tenaga kerja dan lapangan kerja tidak langsung 7.000 orang dan dapat terus bertambah. Sementara devisa nasional yang dapat diraih nanti sebanyak Rp 14,84 triliun per tahun dengan potensi pajak sebesar Rp 3,79 triliun.