TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengaku tidak akan menyiapkan dana sebesar Rp 6 triliun, sebagaimana dana bail out pemerintah, untuk mengakuisisi Bank Mutiara. Bank pelat merah tersebut hanya menyediakan dana sebesar Rp 3 triliun untuk mengakuisisi Bank Mutiara.

"Kami tidak akan melebihi dana tersebut jujur kami hanya menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun, kalau lebih ya kami tidak akan membeli karena tidak berniat melakukan pinjaman," kata Budi Satria, Corporate Secretary BRI, di Jakarta, kemarin.

Budi mengatakan bahwa Bank BRI masih mengkaji proses hukum ataupun kesehatan dari bank tersebut. Meskipun Bank BRI sudah mempunyai rencana untuk mensinergikannya dengan anak usaha milik BRI yaitu BRI Agro.

"Kami masih kaji, rencana memang kami akan sinergikan dengan BRI Agro," katanya.

Sofyan Basir, Direktur Utama BBRI pun mengatakan bahwa dirinya tidak akan bersusah payah untuk mengakuisisi Bank Mutiara. Apalagi dia mendengar bahwa pihak asing sangat berminat untuk memiliki 99 persen saham Bank Mutiara tersebut.

"Saya rasa asing akan lebih berani ketimbang kita, tapi kita tetap akan menganggarkan Rp 3 triliun untuk proses akuisisi yang kami akan laksanakan," katanya.