Dibatasi, Bikin Orang Malas Antre Beli BBM Bersubsidi
Wakil Menteri Keuangan Anny Rahmawati yakin masyarakat akan semakin malas membeli BBM bersubsid
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Anny Rahmawati yakin masyarakat akan semakin malas membeli BBM bersubsidi. Hal ini terjadi akibat terjadi penjualan dan pembatasan BBM bersubsidi di sejumlah tempat.
"Pembatasan BBM efektif pasti ada, orang juga lama-lama males ngantri panjang," ujar Anny dalam diskusi kebijakan ekspor di Exim Bank, Kamis (14/8/2014).
Hingga saat ini Anny menjelaskan pihak pemerintah belum ada rencana membuka opsi kenaikan harga BBM bersubsidi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menahan kuota dengan cara membatasi penjualan BBM bersubsidi di sejumlah tempat yang banyak mengkonsumsi solar dan premium.
"Hal yang sifatnya price policy perlu dibicarakan kembali, tapi harus dilakukan 46 juta kiloliter tak boleh terlewati," papar Anny.
Anny pun menegaskan kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter tidak boleh terlewati. Karena hal itu tidak bisa dirubah, sehingga kalau kuota jebol DPR tak akan memberikan tambahan kuota lagi.
"Dari hitungan BPH Migas pengaturan sampai akhir tahun 46 juta kiloliter tidak terlewati," jelas Anny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.