Eksportir Turki Bantah 'Dumping' Terigu ke Indonesia
Asosiasi eksportir terigu Turki mengklarifikasi informasi yang tidak sesuai dengan fakta terkait tepung terigu impor dari Turki
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Eksportir, Produk Gandum, Kacang-Kacangan dan Minyak Sayur Turki menyayangkan tindakan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) sebagai kompetitior lokal yang memilih untuk melakukan kampanye negatif terhadap produk terigu Turki, dibandingkan bersaing secara sehat dalam hal kualitas produk dan harga.
Asosiasi eksportir terigu Turki mengklarifikasi informasi yang tidak sesuai dengan fakta terkait tepung terigu impor dari Turki yang beredar di Indonesia.
Pihak Turki menegaskan bahwa tidak ada praktek dumping yang dikenakan pada tepung terigu Turki di pasar Indonesia. Tak hanya itu, tepung terigu yang diimpor juga merupakan produk yang telah memenuhi standar kualitas, yang keberadaannya tidak merugikan industri tepung terigu lokal.
Turgay Unlu, Ketua Asosiasi Eksportir, Produk Gandum, Kacang-Kacangan dan Minyak Sayur Turki dalam siaran persnya, Kamis (4/9/2014) menyatakan membantah melakukan dumping.
“Kami dengan tegas menyatakan bahwa praktek dumping yang dituduhkan APTINDO kepada tepung terigu Turki sangat tidak benar dan tidak berdasar," katanya.
Kelompok kami, sebut dia dalam beberapa kesempatan telah menekankan berulang kali bahwa harga kompetitif tepung terigu Turki adalah hasil dari beberapa faktor.
"Eksportir Turki selalu transparan ketika melakukan transaksi perdagangan di manapun, baik di Indonesia serta di seluruh dunia. Merupakan hal yang salah dan tidak adil untuk menyerang pengusaha yang jujur,” kata Unlu.
Ia menyebut ada beberapa faktor yang memungkinkan Turki untuk menjual tepung terigu dengan harga yang terjangkau. Yang pertama adalah Tradisi.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa gandum pertama di panen di situs Gobekli Tepe, tepatnya di Provinsi Sanliurfa yang berada di Turki bagian Tenggara.
Gandum dan tepung gandum telah tertanam dan menjadi bagian dalam budaya selama ribuan tahun, dan negara ini juga memiliki sekitar 700 pabrik tepung terigu yang beroperasi. Faktor kedua adalah bahan baku/material yang lebih murah.
Dengan kapasitas produksi yang tinggi, Turki merupakan salah satu produsen serta eksportir gandum dan tepung terigu terbesar di dunia. Selain itu, karena letak geografisnya, Turki juga memiliki akses mudah ke petani gandum utama lain di wilayah laut hitam.
Faktor ketiga adalah tarif angkut yang murah. Lokasi strategis Turki memberikan keuntungan dalam mendapatkan harga yang kompetitif untuk angkutan kargo timur dengan waktu transit yang lebih pendek dan biaya penyimpanan yang rendah, yang semuanya membawa penghematan biaya dan efisiensi bagi eksportir tepung Turki.
"Faktor terakhir adalah biaya produksi yang murah. Kami memiliki industri penggilingan tepung terigu yang berkembang dengan baik di Turki, dan secara signifikan menurunkan biaya operasi karena akses untuk pemeliharaan peralatan yang efisien dan mudah didapat,” katanya.
Disebutkannya, tepung Turki diekspor ke lebih dari 120 negara, termasuk negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan dan hal ini menjadi indikasi kuat bahwa tepung terigu Turki memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah negara tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.