Kenaikan Harga BBM Tidak Akan Diikuti Kenaikan Kredit UMKM
Jika dinaikkan (BBM) kami tidak melakukan kenaikan bunga, karena ini sangat sensitif terhadap konsumen
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Djarot Kusumajakti, Direktur Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengatakan bahwa situasi pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak serta merta membuat BRI akan menaikkan besaran bunga kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Menurutnya bunga untuk kredit mikro memang sangat sensitif. Jadi meskipun ada tekanan terhadap dana likuiditas, dia mengatakan bahwa tidak seharusnya bunga tersebut dinaikkan.
"Jika dinaikkan (BBM) kami tidak melakukan kenaikan bunga, karena ini sangat sensitif terhadap konsumen kami yang kebanyakan UMKM," katanya, di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa sebagian besar porfolio kredit UMKM yang dikontribusikan ke BRI merupakan kebutuhan primer yang tidak terlalu rentan terhadap gejolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kebanyakan jual beras, kalau harga BBM naik, apakah mereka gak beli beras ? Kan gak juga, tapi ada pengaruh pasti karena permodalan mereka akan naik," katanya.
Seperti diketahui, porsi kredit UMKM masih menghuni sebagian besar dari porfolio kredit perseroan. Dengan porsi sekitar lebih dari 80 persennya berasal dari porsi UMKM.