Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Per 1 Januari 2015, Harga Elpiji 12 Kg Kembali Naik

Lazimnya, kenaikan harga elpiji dilakukan setiap 6 bulan. Hanung mengatakan, pihaknya menaikkan harga elpiji pada 1 Januari dan 1 Juli.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Per 1 Januari 2015, Harga Elpiji 12 Kg Kembali Naik
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Seorang pekerja tengah membereskan tabung gas elpiji 12 kg di salah satu toko di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2014). PT Pertamina akan menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram pada pertengahan Agustus 2014, dan akan terus dilakukan sampai mencapai harga keekonomian. Pertamina juga menargetkan kenaikan harga elpiji sampai 2016 secara bertahap. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengumumkan kenaikan harga elpiji non subsidi 12 kilogram sebesar Rp1.500 per kilogram atau Rp18 ribu per tabung.

Lazimnya, kenaikan harga elpiji dilakukan setiap 6 bulan. Hanung mengatakan, pihaknya menaikkan harga elpiji pada 1 Januari dan 1 Juli.

Akan tetapi, pada Juli lalu Pertamina tidak menaikkan harga elpiji lantaran bersamaan dengan hari raya Idul Fitri.

"Kenaikan di 1 Juli itu kita undur karena pertimbangan ada Idul Fitri. Jadi kita baru bisa naikkan tanggal 10 September ini," kata Hanung dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (10/9/2014).

Oleh karena itu, lanjut Hanung, Pertamina akan kembali menaikkan harga elpiji 12 kilogram pada 1 Januari 2015 mendatang.

Adapun kenaikan harga tersebut dikatakannya sebesar Rp1.500 per kilogram, sama seperti kenaikan pada hari ini.

Dalam menyongsong kenaikan harga elpiji, ujar Hanung, Pertamina juga melakukan sosialisasi kepada stakeholder atau pemangku kepentingan dan pengguna elpiji secara berkelanjutan.

Berita Rekomendasi

"1 Januari 2015 kita naikkan kembali sekitar Rp1.500 per kilogram. Karena Pertamina merupakan BUMN yang sahamnya seluruhnya dimiliki pemerintah dan dampak penggunaan elpiji ke masyarakat luas bisa berdampak ke inflasi, kami akan informasikan dan konsultasi dulu ke pemerintah," papar Hanung.

Adapun penyesuaian harga elpiji sebesar Rp1.500 per kilogram yang diberlakukan mulai hari ini menurut Hanung akan dapat mengurangi kerugian elpiji Pertamina sebesar Rp452 miliar untuk tahun ini. Sementara itu, prognosa kerugian Pertamina dari gas non subsidi akan turun dari Rp6,1 triliun menjadi Rp5,7 triliun.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas