Bandara Sultan Thaha Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Sultan Thaha, Jambi, menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Sultan Thaha, Jambi, menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat atau PKD bersandi Siginjai III pada hari ini, 18 September 2014.
Adapun latihan PKD merupakan kegiatan tiap dua tahun sekali yang digelar oleh seluruh bandara di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) guna mengasah kemampuan seluruh instansi terkait dalam menanggulangi keadaan darurat di bandara.
“Untuk menanggulangi keadaan darurat di bandara, diperlukan koordinasi yang baik. Karena itu, dibutuhkan latihan yang berkesinambungan guna selalu mengasah kemampuan serta kerjasama setiap instansi terkait dan para personelnya,” jelas Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Daryanto.
Di Bandara Sultan Thaha, dalam latihan PKD bersandi Siginjai III ini diskenariokan pesawat Airbus A320 milik Serikiti Airlines pada 18 September 2014 terbang dari Singapura menuju Palembang. Namun di tengah perjalanan, pesawat tersebut mengalami power loss due to fuel imbalance sehingga pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan di Bandara Sultan Thaha.
Petugas air traffic controller (ATC) kemudian memandu pesawat untuk melakukan pendaratan darurat. Keadaan ini juga diinformasikan kepada air traffic services (ATS) Operation Junior Manager, unit Fire Station Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) yang berada di bawah naungan PT Angkasa Pura II (Persero), serta GM Bandara Sultan Thaha.
Setelah berkomunikasi dengan pilot, petugas ATC memperkirakan pesawat tidak akan sampai ke landasan Bandara Sultan Thaha, tapi akan mendarat di pemukiman penduduk. Unit PKP-PK pun melakukan Siaga II di apron guna meminimalisir dampak negatif.
Namun, pilot ternyata mampu mengontrol pesawat dan melakukan pendaratan di shoulder runway sebelah kiri, dengan pesawat mengalami benturan keras yang mengakibatkan mesin pesawat no.1 terbakar. Melihat hal tersebut, petugas ATC di menara kemudian menekan alarm kecelakaan atau crash alarm.
Unit Fire Station PKP-PK dengan armada Foam Tender langsung bergerak cepat menuju lokasi pendaratan darurat untuk memadamkan api.
Setelah api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari 1 menit, berturut-turut kemudian personel dari pihak eksternal PT Angkasa Pura II (Persero) seperti SAR, TNI, petugas medis dan lainnya, ikut menanggulangi keadaan darurat tersebut. Total, terdapat 250 personel dari berbagai instansi yang terlibat dalam latihan ini.
“Usai latihan PKD ini digelar, kami merasakan sekali bahwa koordinasi berjalan lancar karena respon yang sangat baik dari personil medis, keamanan, PK-PPK, dan pihak lainnya,” jelas Daryanto.