Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gagal Pinang Bank Mutiara, BRI Bidik Bank Kecil atau BPD

Setelah dinyatakan tidak lolos sebagai pemenang dalam proses penjualan Bank Mutiara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak patah semangat.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Gagal Pinang Bank Mutiara, BRI Bidik Bank Kecil atau BPD
tribun timur/muhammad abdiwan/muhammad abdiwan
BANK BRI AGRO - Suasana transaksi di bank BRI Agro jalan patimura Makassar, Jumat (28/3). PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini di kisaran 20%, meningkat dibandingkan outstanding kredit perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 3,70 triliun. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dinyatakan tidak lolos sebagai pemenang dalam proses penjualan Bank Mutiara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak patah semangat. Bank dengan predikat laba terbesar di Tanah Air ini masih memiliki berhasrat membesarkan bisnis dengan jalan anorganik.

Terbaru, BRI tengah memburu sejumlah bank kecil ataupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai objek akuisisi. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI menyatakan, pihaknya masih memiliki anggaran Rp 3 triliun untuk memuluskan rencana anorganik. Awalnya, dana ini digunakan BRI untuk membeli Bank Mutiara.

Baiquni menuturkan bahwa pihaknya bakal memanfaatkan tawaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong konsolidasi perbankan. Maka itu, BRI bakal memburu bank kecil dan BPD yang masuk daftar OJK sebagai objek konsolidasi perbankan. "OJK masih memiliki list (daftar) untuk bank-bank kecil ataupun BPD. Saat ini masih dalam kajian, mana yang paling prospektif untuk kami," kata Baiquni, Kamis (18/9).

Asumsi BRI, bujet sebesar Rp 3 triliun mencukupi kebutuhan akuisisi BRI terhadap bank, asuransi maupun perusahaan pembiayaan. Peluang mengakuisisi perusahaan asuransi pun terbuka lebar.

"Untuk asuransi kami belum putuskan perusahaannya. Sedang dalam tahap pemilihan. Apakah nanti kami akan mengakuisisi perusahaan asuransi yang sudah ada, melakukan joint venture atau mendirikan asuransi baru. Kami sedang mempertimbangkan itu," jelas Baiquni.

Keinginan BRI menambah anak usaha di bidang asuransi semakin menguatkan sinyal bahwa BRI berniat mengambil alih perusahaan asuransi BUMN, PT Jiwasraya. Cuma, ambisi BRI ini masih terkendala keinginan Jiwasraya yang lebih memilih masuk bursa saham (IPO) pada tahun 2015, ketimbang diakuisisi sesama BUMN.

Catatan saja, BRI juga gencar memburu perusahaan sekuritas untuk diakuisisi lantaran belum memiliki lini bisnis itu. Prioritas kedua adalah asuransi. BRI menyiapkan dana Rp 300 miliar-Rp 500 miliar untuk dua objek akuisisi tersebut. (Dea Chadiza Syafina)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas