Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saat Bisnis RBT 'Hidup' Kembali

Setelah mengalami masa-masa sulit sekitar tiga tahun, bisnis musik digital kini mulai kembali bergairah

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Saat Bisnis RBT 'Hidup' Kembali
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM -- Setelah mengalami masa-masa sulit sekitar tiga tahun, bisnis musik digital kini mulai kembali bergairah. Setidaknya setelah diundangkannya UU Hal Cipta, kini musik digital kembali mewarnai usaha sampingan bisnis halo-halo tersebut.

Perusahaan-perusahaan rekaman (label) kini pun mulai bergairah lagi menyambut bisnis digital yang kemlai mulai semarak dengan menggandeng sejumlah operator telekomunikasi memberikan layanan musik digital, seperti ring back tone (RBT), MP3 dan aplikasi musik smartphone.

Telkomsel sendiri menganggap tahun ini sebagai tahun kebangkitan musik digital, di mana layanan tersebut mulai mengalami pertumbuhan yang cukup besar.

GM Digital Music Telkomsel, Tengku Ferdi Febrian mengatakan, layanan RBT di LangitMusik bahkan tumbuh sangat fantastis. Menurutnya, pengguna RBT Telkomsel pada akhir 2013 lalu hanya mencapai 500.000 orang, namun per Oktober lalu angka tersebut melonjak menjadi 4 juta user. "Ini artinya ada pertumbuhan sebesar 800 persen. Bisnis RBT sudah hidup lagi sekarang," kata Ferdi kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Sementara untuk layanan lagu MP3 yang baru diluncurkan pada Juli 2014 lalu, jelas Ferdi, saat ini telah mencapai 100 pengguna. "Sesuai dengan arah perusahaan, tahun depan memang akan menjadi tahun layanan digital bagi Telkomsel. Karena itu musik digital pun terus terus berusaha memberi layanan sebaiknya kepada pelanggan," ujarnya.

Ferdi menjelaskan, operator harus bekerja keras mengingat setelah Oktober 2011 atau biasa disebut sebagai 'Black October' bisnis musik digital sempat mengalami mati suri dan mulai dari nol lagi akibat pemberangusan oleh pemerintah. Padahal saat itu Telkomsel telah melayani sebanyak 6 juta pelanggan.

Saat ini Telkomsel kembali membangun bisnis musik ini dengan merangkul 16 labels musik record sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh pemerintah. "Mekanisme kerjasama dibuat se-open mungkin, kita juga menggandeng Asiri Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), yang penting adalah win-win solution, jadi semuanya diuntungkan. Promosi terus dilakukan karena permintaan sendiri mengalami peningkatan yang luar biasa," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Marina Kacaribu menambahkan, hingga akhir tahun ini Telkomsel bisa mendapatkan pelanggan RBT hingga 5 juta pelanggan atau melebihi target tahun 2014 yang hanya 3 juta saja. "Tahun depan kita akan tancap dengan target pertumbuhan 100 persen lebih," ujar Marina yang enggan mengungkapkan nilai bisnis dari layanan musik digital Telkomsel ini.

Menurutnya, target lain dari Telkomsel adalah menghilangkan aksi pembajakan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Lagu-lagu untuk RBT dan MP3, jelas Ferdi, dijual berlangganan dengan harga rata-rata Rp 3.000 per lagu, tetapi itu tergantung dari jenis lagu. Ada juga yang harganya hanya Rp 500, bahkan ada yang gratis download lagu dari penyanyi-penyanyi sekarang hingga penyanyi jaman dulu. Telkomsel menargetkan tahun depan bisa melayani sebanyak 1,2 juta lagu di LangitMusik.

Untuk kembali menyemarakkan industri musik digital, bahkan Telkomsel akan menggelar Langit Musik Festival dengan merangkul sejumlah pelaku industri tersebut di Bekasi pada 9 November mendatang. Festival ini akan menampilkan lebih dari 15 band dan penyanyi kenamaan di Indonesia.

GM ASIRI, Ventha Lesmana menyebutkan, saat ini musik digital sangat membantu para label dalam memasarkan musik-musik produksi mereka. "Paling tidak pendapatan kami dari musik digital seperti RBT sudah naik signifikan, dan kontribusnya sudah mencapai 40 persen dari pendapatan label," ujar Ventha kepada Tribun.

Sekarang label yang tergabung di ASIRI sudah memiliki sekitar 3 juta pelanggan atau sekitar 50 persen dari pelanggan sebelum peristiwa 'Black October'. "Tren-nya saat ini sangat kondusif, karenanya kami bekerjasama dengan operator untuk terus meningkatkan layanan musik digital baik melalui RBT dan yang lainnya," kata Aka Zakaria, Managing Director Pelangi Record, salah satu label musik di Jakarta. (Hendra Gunawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas