Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri BUMN Dukung Evaluasi Menyeluruh Petral

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendukung rencana pengkajian ulang anak perusahaan Pertamina, Petral.

Editor: Sanusi
zoom-in Menteri BUMN Dukung Evaluasi Menyeluruh Petral
http://www.petral.it
Pertamina Energy Trading Limited (Petral) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendukung rencana pengkajian ulang anak perusahaan Pertamina, Petral. Rini menilai, Petral selama ini lebih banyak merugikan negara sehingga perlu dilakukan evaluasi total terhadap Petral.

“Kalau saya lihat sih banyak ruginya,” ujar Rini di Istana Kepresidenan, Rabu (19/11/2014).

Menurut Rini, ia bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memiliki pandangan yang sama terkait keberadaan Petral. Untuk menindaklanjuti ini, Tim Reformasi Tata Kelola Migas sedang melakukan investigasi.

“Tentunya kami menunggu dari apa, dari tim Pak Faisal, yang tujuannya kan bagaimana kita memperbaiki sistem secara total. Oleh karena itu, apa namanya kita akan yakin, kita merasa hasilnya yakin akan yang terbaik," kata Rini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengintruksikan agar keberadaan anak perusahaan Pertamina, Petral dikaji total oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri. Pemerintah bahkan menegaskan akan menutup Petral setelah hasil investigasi keluar.

"Arahan Beliau (presiden), meminta Menteri BUMN dan Menteri ESDM untuk melakukan review secara menyeluruh PT Petral. Gunanya untuk meyakinkan pegelolaan PT Petral dilakukan secara transparan dan akuntabel serta digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa," kata Menteri ESDM Sudirman Said di istana kepresidenan, Rabu (19/11/2014).

Sudirman mengatakan, apabila Petral ternyata tak memberikan manfaat bagi negara, pemerintah membuka peluang untuk menutup Petral. "Maka dibuka kemungkinan, kalau bisa ditutup, ya ditutup. Tapi terlebih dulu dilakukan review," katanya.

Berita Rekomendasi

Pelaksanaan kaji ulang ini akan dilakukan oleh tim reformasi tata kelola migas. Tim itu diberi waktu untuk bekerja selama 6 bulan. Pekan depan, kata Sudirman, tim akan berangkat ke Singapura.

"Pekan depan, tim akan berangkat ke Singapura diskusi dengan manajemen Pertamina. Pekan depan juga, saya dan ibu Rini (Menteri BUMN) akan mendapat laporan awal," ucap dia.

Petral merupakan anak perusahaan Pertamina yang berbasis di Singapura. Petral berfungsi sebagai pelaksana tunggal tender impor minyak ke Indonesia. Banyak pakar mengkritik keberadaan Petral lantaran dianggap memonopoli pengadaan minyak ke Indonesia yang berpengaruh atas harga. Pembekuan Petral kerap disebut-sebut langkah memberantas mafia di sektor migas.(Sabrina Asril)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas