Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Kata Susi Pudjiastuti soal 'Manusia Perahu' Derawan

Susi Pudjiastuti menyatakan, "manusia perahu" di Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tak bisa disebut sebagai nelayan kecil.

Editor: Sanusi
zoom-in Ini Kata Susi Pudjiastuti soal 'Manusia Perahu' Derawan
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (kiri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2014). Jumpa pers itu terkait penangkapan lima kapal asing di kepulauan Natuna serta pengungkapan data indikasi terjadinya transhipment (praktek bongkar muat di laut). Warta Kota/Henry Lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, "manusia perahu" di Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tak bisa disebut sebagai nelayan kecil.

"Nelayan Indonesia yang di pulau-pulau itu rata-rata 5 GT. Itu kapal-kapal 'manusia perahu' ukurannya 10 GT-15 GT. Jadi, tidak bisa dibilang nelayan kecil," kata Susi, Jumat (21/11/2014).

Namun, Susi tak menampik kategori nelayan kecil atau bukan untuk kasus "manusia perahu" ini memang relatif. "Anda bandingkan dengan apa? Kalau dibanding dengan kapal Thailand, ya mereka termasuk kapal kecil."

Terlebih lagi, lanjut Susi, pengepul dari tangkapan para "manusia perahu" adalah kapal-kapal besar. "Modus operandi kapal-kapal kecil seperti ini, ada kapal besarnya di perbatasan yang menunggu hasil tangkapan mereka," ujar dia.

Kerugian dari modus tersebut, kata Susi, jelas tidak terdata. Dia mengatakan, ada kapal-kapal pengepul berukuran 300 GT dengan bendera Hongkong yang berkeliling mengumpulkan kekayaan laut dari pulau-pulau kecil di Indonesia. "Derawan adalah salah satunya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mewanti-wanti pemerintah dan semua pihak untuk menyikapi keberadaan 400 "manusia perahu" yang ada di Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur.(Estu Suryowati)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas