Emirsyah Mundur, Saham Garuda Akan Terkoreksi Sementara
Hampir 10 tahun Emirsyah menjabat sebagai Dirut Garuda mampu mengembangkan bisnis perseroan lebih baik secara bertahap
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) diperkirakan analis akan membuat harga saham perseroan terkoreksi atau mengalami pelemahan.
"Emirsyah Satar mengundurkan diri seharusnya menjadi sentimen negatif bagi GIAA dalam jangka pendek," kata Analis Pefindo Guntur Tri Hariyanto kepada Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Menurut Guntur, hampir 10 tahun Emirsyah menjabat sebagai Dirut Garuda mampu mengembangkan bisnis perseroan lebih baik secara bertahap. Hal ini terlihat, makin banyaknya jumlah pesawat dan pembukaan rute penerbangan yang berdampak positif ke kinerja perseroan.
"Pendapatan telah jauh berkembang dari pertama kali beliau menjabat. Semoga penggantinya dapat melakukan banyak terobosan baru," ucap Guntur.
Tercatat, kinerja keuangan Garuda hingga kuartal III 2014 mengalami kerugian hingga 219,54 juta dolar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan, perseroan banyak mengalami rugi kurs dan beban anak usaha perseroan.
Diketahui, Emisyah telah melayangkan surat pengunudran diri sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia sejak 8 Desember 2014 kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham seri A Dwiwarna.
Atas pengunduran Emisyah, maka perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (12/12/2014) untuk meminta persetujuan kepada pemegang saham atas mundurnya Emisyah. Setelah hasil RUPSLB menyetujuinya, maka status pengunduran diri Emisyah sudah efektif.