Keuntungan Menjanjikan dari Bisnis Tutup Botol
Bagi beberapa produk, kemasan punya peran mempengaruhi tinggi rendahnya penjualan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Bagi beberapa produk, kemasan punya peran mempengaruhi tinggi rendahnya penjualan. Kemasan memainkan peran penting antara lain bagi produk makanan dan minuman. Siapa, sih, yang berselera untuk menikmati makanan, atau minuman, yang kemasannya terlihat kotor dan tidak higienis?
Seluruh bagian kemasan harus terlihat sempurna. Ambil contoh kemasan yang berbentuk botol. Bahkan tutup sekalipun tidak bisa diremehkan. Bukan apa-apa, jika botol tidak tertutup dengan rapat, isi produk bisa-bisa rusak.
Bila diperhatikan, ada beberapa jenis tutup botol, antara lain jenis sumbat (cork) seperti pada botol wine dan jenis mahkota seperti pada botol minuman tanpa soda, kecap, sambal, dan produk konsumsi lainnya.
Berkembangnya industri kemasan botol juga mengerek produksi tutup botol. Salah satu pengusaha yang melihat celah bisnis ini ialah Komaruddin Aden. Ia mendirikan PT Nakita Adkom di Bekasi, Jawa Barat, yang memproduksi tutup botol sejak 2010.
Akan tetapi, pria berusia 33 tahun ini mengaku sudah membuat tutup botol sejak masih berusia belasan tahun. “Dulu saya buat secara sederhana menggunakan peralatan di bengkel bubut milik tetangga,” ujarnya. Hasil tutup botol buatannya pun awalnya dipasarkan untuk tetangga di sekitar rumahnya yang memproduksi minuman tradisional dalam skala rumah tangga.
Komaruddin bilang, di luar negeri, tutup botol dipasarkan di swalayan. Sebut saja, negara-negara di Eropa. Karena kesadaran akan kesehatan penduduknya sudah sangat tinggi, mereka kerap membuat minuman seperti sirup, wine, serta minuman kesehatan lainnya secara mandiri. Alhasil, kebutuhan akan tutup botol tak hanya datang dari produsen, tapi juga dari pengguna langsung.
Sementara, lanjut Komaruddin, situasi di Indonesia tidak seperti itu. “Tapi, saya memperkirakan beberapa tahun ke depan bisa begitu,” katanya. Untuk itu, dalam bisnisnya, Komaruddin menyasar para pelaku usaha kecil dan menengah.
Maklum, kini, di berbagai daerah muncul banyak sekali produk minuman dan makanan yang diproduksi secara kecil-kecilan. Logikanya, mereka pasti butuh tutup botol untuk produk yang dikemas menggunakan botol kaca.
Komaruddin memproduksi satu jenis tutup botol yakni jenis mahkota atau crown cap. Tutup botol ini mirip mahkota yang melekat pada bagian mulut botol. Tutup botol jenis ini sering digunakan untuk produk kecap, sirup, sari buah, dan minuman ringan yang tidak mengandung soda.
Tutup botol produksi Nakita Adkom ini terbuat dari aluminium lunak. Cara membuatnya yakni dengan menekan tutup pada bagian mulut botol sehingga tercetak sesuai dengan pola mulut botol. Ada dua pilihan warna tutup botol, yakni kuning mengkilat dan perak.
Komaruddin menerangkan, tutup botol yang berkualitas tidak boleh bocor alias harus benar-benar menutup botol dengan rapat. Pasalnya, kalau botol bisa menahan gas atau bau, tapi produk yang dikemas dalam botol tetap bisa rusak jika penutupan tidak bagus.
Profit 50%
Menurut Komaruddin, tutup botol harus memenuhi beberapa syarat, seperti mencegah penetrasi senyawa dari dalam ke luar kemasan botol, serta tidak menimbulkan reaksi dengan produk yang dikemas dan tidak lengket dengan produk. “Yang tak kalah penting, tutup botol harus dirancang untuk mudah dibuka, tapi tidak mudah dirusak,” ujar dia.
Tutup botol buatan Nakita Adkom dibuat dari tin plate dengan ukuran diameter 22 mm dan tebal 0,14 mm–0,26 mm. Komaruddin menetapkan pesanan minimal 30 dus tutup botol. “Tiap dus berisi 1.500 pieces tutup botol,” ucap dia.