HUT ke-40 IWAPI Minta Pemerintah Proteksi Pengusaha
Tak terkecuali mencekik pengusaha wanita kecil menengah dalam menjalankan roda bisnisnya.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Naiknya sejumlah harga, jasa, tarif dasar listrik, mahalnya biaya logistik akibat infrastruktur jalan yang tidak memadai, sampai kepada selalu naiknya UMR (Upah Minimum Regional) tanpa dibarengi dengan kenaikan produktivitas tenaga kerja akibat kenaikan harga BBM bersubsidi masih dirasakan seluruh kalangan.
Tak terkecuali mencekik pengusaha wanita kecil menengah dalam menjalankan roda bisnisnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Ir Dyah Anita Prihapsari MBA yang akrab disapa Nita Yudi mengeluhkan adanya kendala yang dihadapi UMKM saat ini. Menurutnya, biaya ekonomi yang tinggi disusul dengan sulitnya produk Indonesia untuk bersaing dengan produk asing di luar negeri.
Hal tersebut dikarenakan adanya “proteksi” dari negara yang bersangkutan terhadap produknya.
"Pemerintah harus proteksi pelaku usaha. Regulasi harus berpihak pada pelaku usaha agar dapat memiliki daya saing guna menghadapi MEA," kata Nita dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (11/2/2015).
Dikatakan Nita, seluruh permasalahan tersebut menjadi fokus IWAPI dalam perayaan hari ulang tahunnya yang ke 40. Melalui seminar berjudul 'Peluang, ancaman, dan kesiapan UKM Wanita menghadapi MEA', IWAPI hendak mengajak perempuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi.
Selain seminar, HUT IWAPI ke-40 juga akan dimeriahkan dengan beberapa kegiatan seperti aksi donor darah, Fashion Show, Bazaar produk barang lokal (garmen, handycraft, makanan, minuman, minuman tradisional (jamu-jamuan), lomba penyajian makanan berbahan dasar laut.
Seluruh perhelatan ini diselenggarakan pada tanggal 10 sampai 11 Februari 2015 bertempat di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di kawasan Rasuna Said Kuningan Jakarta serta dihadiri Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Perdagangan dan Komisi 6 DPR RI serta beberapa pejabat terkait.
"40 tahun kami berkarya, hingga hari ini anggota IWAPI terus bertambah. Hal ini adalah indikator bahwa perempuan ingin mandiri secara ekonomi. Kalau perempuan sudah mandiri secara ekonomi, perempuan akan bisa membiayai kesejahteraan keluarga, sehingga tingkat kriminalitas dan kemiskinan akan menurun," kata Nita.