Spekulan Nikmati Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg
Pengamat Ekonomi Politik Salamudin Daeng menilai pemerintah lemah dalam membangun infrastuktur distribusi elpiji 3 kg.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Politik Salamudin Daeng menilai pemerintah lemah dalam membangun infrastuktur distribusi elpiji 3 kg. Hal tersebut menyebabkan harga elpiji 3 kg meningkat tajam.
"Namun keuntungan atas kenaikan harga dinikmati oleh para spekulan," ujar Daeng, Rabu (11/3/2015).
Daeng juga menyebutkan hingga saat ini pemerintah belum bisa menegakan sanksi hukum terhadap pelanggaran pengunaan elpiji 3kg. Dampaknya semakin banyak masyarakat meninggalkan elpiji 12 kg.
"Karena hal tersebut menyebabkan peralihan penggunaan ke elpiji 3kg terus berlangsung," ungkap Daeng.
Daeng memaparkan disparitas harga antara elpiji 3 kg dengan elpiji 12kg tidak harus dipermasalahkan oleh Pemerintah dan elit politik. Menurut Daeng, seharusnya pemerintah bisa mengatur konsumen kedua jenis elpiji tersebut agar tidak ada kelangkaan pada elpiji 3 kg.
"Jangan adu domba rakyat miskin dengan orang kaya terhadap penggunaan elpiji 3kg," kata Daeng.
Daeng menambahkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap distribusi elpiji subsidi, menyebabkan rakyat dirugikan. "Pertamina menjadi pihak yang nyaris selalu di salahkan," ungkap Daeng.