Hadapi MEA, PGN Terus Kembangkan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi
PGN juga menyelesaikan jaringan pipa distribusi di Lampung sepanjang 90 kilometer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Gas Negara (PGN) akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan gas bumi untuk mengalirkan energi baik gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, komersial, industri, pembangkit listrik dan transportasi.
Hal tersebut dilakukan untuk menunjang daya saing Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas dibutuhkan pembangunan yang terintegirtas khususnya di bidang infrastruktur.
PGN juga menyelesaikan jaringan pipa distribusi di Lampung sepanjang 90 kilometer.
Menurut Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso catatan positif dalam pembangunan infrastruktur PGN selama 2014 adalah mewujudkan energi non fosil yang ramah lingkungan, murah dan terjamin pasokannya bagi industri.
Sehingga bisa meningkatkan daya saing bagi industri nasional dan sekaligus juga tetap menjaga lingkungan hidup.
"Sehingga gerak laju PGN dapat menghasilkan kinerja dan performa terbaiknya,dengan biaya yang efisien," kata Hendi Senin (16/3/2015).
Selama tahun 2014 lanjut Hendi, PGN terus mengembangkan infrastruktur.
Di tahun 2014 pula, Floating Storage and Regasification (FSRU) Lampung sudah beroperasi secara komersial yang mengalirkan gas bumi untuk pembangkit listrik PLN.
Kemajuan pembangunan infrastruktur ini disebut Hendi calo gas tak ada di lingkungan dan pengelolaan bisnis PGN. Seluruh pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Apalagi masih menurut Hendi Prio Santoso, korupsi tak ditolerir sedikit pun dalam organisasi PGN melalui penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan.
Tahun 2015 kata Hendi Prio Santoso PGN akan memperluas pasar gas bumi dari FSRU Lampung ke segmen pelanggan lainnya. Proyek clustering CNG di Tambak Aji Semarang, Jawa Tengah juga sudah mengalirkan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga dan industri.
Proyek clustering ini dilanjutkan dengan pembangunan jaringan pipa terintegrasi Jawa Tengah yaitu pipa distribusi Kendal - Semarang - Kudus - Pati - Ungaran - Solo Raya.
Proyek pipa distribusi Cikande-Bitung (provinsi Banten) sepanjang 30,5 kilometer juga sudah selesai dibangun untuk mendukung jaringan distribusi gas bumi di wilayah Jawa Barat-Banten-DKI Jakarta.
"Begitu pula pipanisasi Tanjung Uncang Panaran di Batam, Kepulauan Riau sepanjang 18 kilometer juga telah selesai dibangun," ujar Hendi Prio Santoso yang menegaskan korupsi dan calo gas akan sulit terjadi di PGN, hal sesuai dengan kode etik yang sudah diterapkan seluruh pegawai PGN.