Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Peluang Usaha: Cuci Mobil Tanpa Air yang Tanpa Modal Besar

Membawa kendaraan ke tempat pencucian mobil merupakan pilihan yang paling praktis bagi pemilik kendaraan yang sibuk

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Peluang Usaha: Cuci Mobil Tanpa Air yang Tanpa Modal Besar
Kontan/Baihaki

Elihu menargetkan tiap outlet bisa mencuci minimal 110 mobil-300 mobil dalam satu bulan. Setelah dikurangi dengan biaya operasional, mitra diprediksi akan balik modal sekitar satu hingga dua tahun.

Elihu menambahkan, saat ini produk cairan untuk pembersih tanpa air bisa dihitung dengan jari. Untuk memudahkan, pemain baru bisa mengambil paket kemitraan yang ada. Akan tetapi, jika memang tak puas, Anda bisa coba membuat produk sendiri. "Kalau ada produk sendiri, potensi usahanya tentu lebih besar karena akan dicari-cari," katanya.

Persaingan pada jenis usaha ini memang belum terlihat. Dus, Elihu bilang, peluang usahanya masih sangat menggiurkan. Sebagai salah satu pelopor usaha mencuci mobil tanpa air, Elihu bilang kesulitan yang ditemui adalah meyakinkan pengguna jasa yang dibidik.

Menurut pengamatan Elihu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih masih sangat kurang. Di mata masyarakat, produk ini belum dianggap sebagai solusi. Masyarakat juga masih curiga produk ini bisa menimbulkan baret pada permukaan kendaraan karena hanya disemprot lalu dilap.

Sebagai bentuk edukasi, Elihu sering mengadakan demo cuci mobil tanpa air. Dengan demikian, masyarakat bisa melihat langsung kelebihan produk ini dibandingkan pembersih yang biasa digunakan pada jasa cuci mobil konvensional.

Rahasia dapur tidak dijual bebas

Jasa cuci mobil tanpa air menjadi solusi ketika kendaraan harus tampil mengkilap, namun air sulit diperoleh. Sayangnya, cairan pengganti air ini tidak dijual secara ritel di pasar bebas. Untuk bisa mengaplikasikan cairan pembersih ini pada mobil, Anda harus memanggil jasa cuci mobil tanpa air ini.

Berita Rekomendasi

Elihu Nugraha, pendiri Valo Car Care, mengatakan produk ini memang sengaja tidak dijual secara umum. Sejak awal, ia mengembangkan usahanya dengan cara menjalin kemitraan. Total gerai milik mitra ada 14. Lokasinya di Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Palembang, Lampung, Manado, dan Palu.

Ada beberapa pertimbangan Elihu. Pertama, penggunaan produknya tidak semudah yang dibayangkan. Cairan pembersih tak bisa sembarang diaplikasikan. “Untuk membersihkannya harus menggunakan kain microfiber dan ada teknik tertentu agar tidak merusak lapisan cat mobil,” ujar dia.

Walau jika diperhatikan, proses mencuci tanpa air ini tak terlalu sulit. Tahap pertama ialah menyemprotkan cairan pembersih pada permukaan mobil yang kotor. Setelah disemprot, jangan terlalu tergesa-gesa untuk menyekanya dengan lap. Tunggu beberapa detik agar cairan benar-benar menempel pada bodi mobil. Bila sudah tampak bersih, gosoklah permukaan mobil dengan menggunakan kain microfiber. Hindari kain lap biasa karena akan merusak permukaan mobil. Membersihkan bodi mobil mungkin tampak mudah, tapi untuk membersihkan bagian lain terutama mesin cukup sulit sehingga sebaiknya diserahkan pada karyawan yang ahli.

Formula pada cairan pembersih bisa mengikat debu kotoran dan mengangkatnya dari permukaan mobil. Adapun kandungan carbona wax bisa melapisi permukaan mobil. "Kalaupun hujan, mobil bisa tetap mengkilap," kata Elihu. Selain itu, dengan membuka outlet, ia bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Karyawan Valo Car Care harus mengikuti pelatihan selama dua hari untuk bisa mengaplikasikan cairan pembersih.

Pertimbangan lain ialah, saat ini jarang sekali orang yang punya waktu untuk mencuci mobilnya sendiri. Waktu untuk mencuci mobil kerap digunakan untuk aktivitas lain. “Kalau dijual di toko, mungkin banyak yang beli, tapi belum tentu mereka mengaplikasikannya dengan benar. Lebih parah lagi, belum tentu produk saya ini benar-benar digunakan,” ucap dia. (Marantina/Noor Muhammad Falih)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas