Freeport ingin Jadikan Papua Wilayah Tambang Terbesar di Dunia
PT Freeport Indonesia menawarkan investasi baru membuat tambang di bawah tanah Papua.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia menawarkan investasi baru membuat tambang di bawah tanah Papua. Nilai anggaran yang disiapkan Freeport sebesar 18 miliar dollar AS.
Dalam penawaran tersebut Chairman of the Board Freeport-McMoRan Inc. James R. Moffett mendatangi istana negara untuk bertemu presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.
"Jadi baru saja pak Presiden menerima kehadiran chairman dari PT Freeport Indonesia pak Jim Moffet. Pada intinya, pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Sudirman memaparkan dari total investasi 18 miliar dollar AS, 2,5 miliar dollar AS di antaranya untuk pembangunan smelter di wilayah Petrokimia, Gresik. Sedangkan sisanya untuk pembangunan underground mining (tambang bawah tanah).
"Kalau segalanya lancar maka pada bulan September ini akan di launching," ujar Sudirman Said.
Sudirman mengatakan jika realisasi Freeport bisa dilaksanakan, pertambangan bawah tanah Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia.
"Sesuatu yang merupakan pencapaian bersejarah, karena lebih dari 95 persen pekerja di Papua adalah pekerja Indonesia," kata Sudirman.
Sudirman menambahkan pihak Freeport yang diwakili James R. Moffet, mengatakan komit dan menghargai kedaulatan hukum di Indonesia." Jadi apapun yang diatur oleh pemerintah, Freeport akan mengikuti," kata Sudirman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.