Ada Tol Cipali, Anggaran Perbaikan Jalur Pantura Berkurang
Jalur Pantura yang setiap tahun menjadi sorotan publik, nampaknya mulai berkurang ketenarannya.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalur Pantura yang setiap tahun menjadi sorotan publik, nampaknya mulai berkurang ketenarannya. Sebab banyak masyarakat saat ini beralih ke jalan tol yang sudah diselesaikan oleh pengembang swasta.
Dengan dioperasikannya tol Cikopo-Palimanan (Cipali) volume kepadatan pemudik yang melewati jalur Pantai Utara (Pantura) berkurang. Hal itu pun berpengaruh terhadap biaya anggaran perbaikan jalur Pantura yang setiap tahunnya meningkat.
Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Soebagiono, mengungkapkan setidaknya 40 persen anggaran infrastruktur Pantura berkurang di tahun depan.
Sedangkan sisa anggarannya masih untuk perawatan jalur Pantura di wilayah Brebes sampai Semarang, pasalnya tol Pejagan-Pemalang yang bisa mengurangi volume kepadatan di wilayah tersebut belum selesai.
"Untuk anggaran Pantura (biayanya) bisa turun 40 persen," ujar Soebagiono di kantor Kementerian PU-Pera, Senin (13/7/2015).
Anggaran perbaikan tol Pantura saat itni diperkirakan sebesar Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,8 triliun. Dengan banyaknya proyek jalan tol yang menyatukan sistem Trans Jawa, Kementerian PU-Pera yakin bisa mengurangi anggaran Pantura yang sering disebut pihak DPR sebagai proyek abadi.
"Menangani kepadatan Jawa dengan jalan tol, anggaran pantura berkurang," kata Soebagiono.
Kementerian PU-Pera pun memiliki beberapa rencana terkait mengurangi anggaran Pantura. Salah satunya dengan memberikan proyek perbaikan dan pembangunan wilayah jalur Pantura kepada swasta, yang nantinya anggaran tersebut diberikan untuk pembangunan infrastruktur jalan tol Trans Sumatera.
"Bisa terjadi perbaikan infrastruktur, berasal dari swasta untuk Pantura. Uang APBN pasti berkurang kita alihkan luar jawa supaya ada balancing," jelas Sekjen Kementerian PU-Pera Taufik Widjayanto.