Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Setelah Uji Coba, Harga Pertalite Bakal Naik

PT Pertamina (Persero) resmi melakukan uji pasar Pertalite, Jumat (24/7).

Editor: Sanusi
zoom-in Setelah Uji Coba, Harga Pertalite Bakal Naik
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Selang bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite RON 90 sudah mulai terpasang di SPBU Coco, Jalan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) resmi melakukan uji pasar Pertalite, Jumat (24/7). Varian bahan bakar baru degan oktan 90 ini masih dipasarkan dalam harga promo sebesar Rp 8.400 per liter. Rencananya, uji pasar ini akan dilakukan sampai Oktober mendatang.

"Tes pasar ini kita gunakan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang mau merasakan Pertalite. Kita juga menunggu respon dan tanggapan dari masyarakat setelah menggunakan Pertalite selama dua bulan," ucap Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di sela-sela prosesi tes pasar Pertalite di Jakarta, (24/7/2015).

Setelah dua bulan, lanjutnya, akan ada peninjauan ulang dengan melihat perkembangan dan respon dari masyarakat. "Bila bagus kita akan tambahkan lagi kuota pengirimannya sekaligus grand launching, kemungkinan perubahan harga pun bisa terjadi," lanjut Dwi.

Kemungkinan naik

Sementara itu, Mohamad Iskandar, Senior Vice President Marketing and Distribution Pertamina mengatakan bahwa ada kemungkinan harga Pertalite naik setelah masa uji pasar selama dua bulan ke depan.

"Rp 8.400 ini harga promo. Pertalite juga bukan subsidi, perlakuannya sama dengan Pertamax mengikuti harga minyak dunia. Jadi bisa saja setelah uji pasar dalam waktu dua bulan harga naik. Tapi yang pasti untuk harga Pertalite akan selalu di bawah RON 92 dan 95," ucap Iskandar.

Iskandar menjelaskan, bila responnya positif, Pertamina akan melakukan penambahan outlet. Bulan depan depot di Jawa Tengah juga sudah siap menyuplai Pertalite. "Target Pertamina sampai dua bulan nanti mencapai 600-1.000 SPBU se-Jawa-Bali. Tapi bila tidak sesuai, kita akan evaluasi ulang," jelas Iskandar. (Stanly Ravel)

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas