Pabrik Gula Glenmore Akan Berproduksi di Banyuwangi 2016
Pabrik yang akan menjadi percontohan pabrik modern tersebut akan memanfaatkan limbah yang ada, sehingga aman untuk lingkungan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI -- Pabrik gula senilai 1,5 trilun di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, direncanakan beroperasi pada Agustus 2016. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Industri Gula Glenmore Ade Prasetyo.
"Pabrik gula beroperasi dan giling perdana pada Agustus 2016 dengan target 6.000 ton tebu per hari. Nanti akan dikembangkan menjadi 8000 ton per hari pada tahun 2018," ujar Ade kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2015).
Ade menjelaskan, saat ini pembangunan pabrik sudah mencakup 35 persen dengan luas 103 hektar, yang terdiri dari pabrik, fasilitas umum dan fasilitas sosial. "Pabrik gula ini nantinya akan menyerap sekitar 10 ribu pekerja baru dan sekitar 500 pekerja baru di pabrik," kata dia.
Selain itu, pabrik yang akan menjadi percontohan pabrik modern tersebut akan memanfaatkan limbah yang ada, sehingga aman untuk lingkungan.
"Tidak ada asap dan debu yang dihasilkan dari pabrik gula ini termasuk tetes tebu juga akan dimanfaatkan. Limbah akan dirubah menjadi biogas, pupuk organik termasuk juga untuk makanan ternak. Semua dimanfaatkan tidak ada yang terbuang," ujar Ade.
Sementara itu, Direktur Produksi PTPN 12 Suwarno, kepada Kompas.com menjelaskan ada 7.000 hektar lahan tebu yang berada di wilayah PTPN 12 dan 5.000 hektar ada wilayah Banyuwangi. Sedangkan pabrik gula Glenmore membutuhkan sekitar 9.000 hektar tanaman tebu.
"Nanti kebutuhan tebu akan diambil dari induk PTPN 12 dan sisanya kami akan ambil dari petani lokal yang ada di Banyuwangi. Kami juga sudah mensosialisasikan kepada petani untuk beralih menanam tebu," ucapnya.
Saat ini, menurut Suwarno, terdapat 54 pabrik gula yang ada di Indonesia. Jika telah beroperasi, maka pabrik gula Glenmore akan menjadi percontohan untuk pembangunan pabrik gula selanjutnya. "Rencananya akan ada 10 pabrik gula yang akan dibangun di "seluruh wilayah Indonesia," kata dia. (Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)