Pembukaan Keran Ekspor Bauksit Diharap Dongkrak Kontribusi Perekonomian
Pembukaan keran ekspor bauksit oleh pemerintah diyakini dapat menambah devisa dan penerimaan negara
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menyikapi penurunan target penerimaan negara bukan pajak dalam rancangan APBN 2016 dari non minyak dan gas bumi sektor batu bara dari Rp 50,14 triliun menjadi Rp 41,5 triliun, yang disebabkan karena harga batubara yang rendah; sebenarnya pemerintah bisa mengatasinya dengan memberdayakan ekspor mineral yang sumber daya dan cadanganya melimpah.
Pembukaan keran ekspor bauksit oleh pemerintah diyakini dapat menambah devisa dan penerimaan negara dari sektor non minyak dan gas bumi.
Penetapan kuota produksi dan ekspor bauksit sebesar 40 - 50 juta ton/tahun dengan harga 40 dolar AS/ton, akan memberikan kontribusi terhadap perbaikan perekonomian Indonesia yang saat ini sedang mengalami kelesuan, antara lain berupa :
a. Penerimaan devisa sebesar Rp 23,20 – 29,00 triliun, serta penerimaan negara dari pajak dan bukan pajak sebesar Rp 7,3 triliun.
b. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sebanyak + 40.000 orang.
c. Menggerakkan kembali roda perekonomian daerah dan masyarakat di sekitar pertambangan.
"Perlu kami tegaskan kembali bahwa pengusaha pertambangan bauksit seluruhnya adalah pengusaha nasional, anak bangsa Indonesia; yang mana sampai dengan tahun 2013 telah berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia dengan melakukan ekspor Metallurgical Grade Bauxite (MGB). Jadi yang di ekspor penambang bauksit bukan ORE atau mineral mentah," kata Ketua APB3I, Erry Sofyan dalam rilisnya
Dampak positif yang akan langsung dirasakan oleh masyarakat dan dunia usaha di daerah sekitar tambang bauksit sangatlah besar.
Dapat dipastikan kegiatan penambangan bauksit mampu menyerap tenaga kerja hingga 40.000 orang, yang berarti minimal bisa menghidupi 160.000 jiwa yang saat ini tidak punya sumber penghidupan dan cenderung kehilangan harapan hidup.
Selain itu juga akan memberikan efek domino yang sangat luar biasa untuk menggerakkan tumbuhnya kembali usaha dan bergairahnya kembali roda perekonomian masyarakat di desa, kecamatan dan kabupaten di sekitar lokasi tambang bauksit.
Tumbuh berkembangnya sektor riil di daerah menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang pada gilirannya menguatkan stabilitas perekonomian negara. Kegiatan ekspor sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian dalam negeri, penerimaan devisa dan pajak.