Rupiah Anjlok, Pengusaha Tahu dan Tempe Perkecil Ukuran
Puspayoga memaparkan koperasi tahu dan tempe yang selalu mengimpor kedelai, bisa bertahan di tengahnya depresiasi mata uang rupiah.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat pengusaha yang menggantungkan bahan baku impor terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Namun, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menilai tidak semua pengusaha yang memakai barang impor melakukan PHK.
Puspayoga memaparkan koperasi tahu dan tempe yang selalu mengimpor kedelai, bisa bertahan di tengahnya depresiasi mata uang rupiah.
"Kalau UKM terutama yang bahan bakunya lokal nggak ada masalah. Termasuk yang bahan bakunya impor, seperti tahu, malah naik tenaga kerjanya," ujar Puspayoga di gedung Smesco, Rabu (7/10/2015).
Puspayoga memaparkan ada banyak cara menghindari PHK bagi pemberi kerja. Salah satunya efisiensi dan penghematan dalam mengelola keuangan UKM.
Puspayoga kembali mengambil contoh koperasi tahu dan tempe. Walaupun beban bahan bakunya sangat berat saat ini, namun mereka melakukan efisiensi dengan mengubah ukuran tahu menjadi kecil daripada biasanya.
"Mereka kurangi bahan bakunya, jadinya lebih kecil, ini namanya kreatif," kata Puspayoga.