Mobil Pribadi Sedikit, Alasan Premium Tidak Turun
PT Pertamina (Persero) menjelaskan alasan pertamina tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjelaskan alasan pertamina tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, karena penggunanya hanya mobil pribadi.
Selain itu konsumsi BBM lebih banyak digunakan angkutan umum sebesar 64 persen, sehingga harga solar yang dipilih turun menjadi Rp 6.700.
"Solar lebih tepat diambil langkah awal turun harganya. Karena 64 persen dari 104 juta kendaraan untuk truk dan barang memakai solar," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam diskusi "Energi Kita", di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (11/10/2015).
Wianda memaparkan konsumen pengguna Solar adalah angkutan umum dan barang, yang berpengaruh terhadap hajat hidup banyak orang dan pertumbuhan ekonomi. Faktor itu yang membuat pemerintah dalam paket kebijakan jilid ketiga menurunkan harga solar.
"Dibutuhkan sekarang menggerakkan sektor riil masyarakat dan padat karya. Mempercepat penurunan harga solar langkah tepat," kata Wianda.
Wianda menambahkan kebijakan penurunan harga solar bukan satu-satunya hal yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi. Menurut Wianda ada banyak aspek lainnya yang mendukung stabilitas ekonomi saat harga BBM jenis solar turun.
"Pricing policy tidak bisa bergerak sendiri, penurunan biaya antrean, masuk antrean ke pelabuhan, barang dan hal lainnya. Harga tidak bisa bergerak sendiri, karena turunnya secara simultan," kata Wianda.