Pemerintah Targetkan Tol Solo-Kertosono Selesai Awal 2018
Pemerintah berusaha mempercepat proses pembangunan jalan tol ruas Solo-Kertosono (Soker)
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berusaha mempercepat proses pembangunan jalan tol ruas Solo-Kertosono (Soker) sepanjang 180 km dari target operasi pada Juli 2018 menjadi awal 2018.
Hal ini merupakan permintaan langsung dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Menteri PUPR ingin jalan tol dengan investasi sekitar Rp 16 triliun, dipercepat penyelesaiannya dari Juli 2018 menjadi akhir 2017 atau awal 2018," ujar Kepala Satuan Kerja Pembanganan Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono (Soker) Aidil Fiqri, Kamis (12/11/2015).
Dijelaskannya, target itu sesuai dengan keinginan pemerintah agar tol Trans Jawa pada akhir 2018 dapat terealisasi. Jalan tol Soker terdiri dari dua seksi yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.
"Pada dua seksi ini ada porsi yang dikerjakan oleh pemerintah yakni 20,9 km di ruas Solo-Ngawi dan 38,8 km di ruas Ngawi-Kertosono,"katanya.
Menyinggung tentang kemajuan pembebasan lahan hingga saat ini pada seksi Solo-Ngawi rata-rata sudah 98 persen dan diharapkan pada akhir tahun ini sudah tuntas 100 persen.
Sementara untuk kemajuan fisik konstruksi, seksi porsi pemerintah sudah 52 persen selesai sedangkan porsi investor baru selesai 6,15 persen. "Target kami pada Desember tahun depan, sudah selesai," jelas Aidil.
Ia berharap agar hambatan utama pembangunan jalan tol yakni pembebasan lahan dapat perhatian pihak terkait demi lancarnya program pemerintah.
Mengenai seksi Tol Ngawi-Kertosono, lahan juga sudah bebas dan ditargetkan tuntas Desember 2015, sedangkan kemajuan fisik konstruksi untuk porsi pemerintah dengan APBN 2015 sudah mencapai 85 persen.
Untuk porsi investor dalam hal ini PT Waskita Karya dan Jasa Marga sepanjang 49,51 km ruas Ngawi-Kertosono baru 1,65 persen ruas ini ditargetkan tuntas awal 2018.