Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Batik Halus Ninik Ichsan Sudah Tersebar Hingga Amerika dan Eropa

Batik merupakan satu lembar kain yang ditoreh dengan lilin atau malam dan warna

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Batik Halus Ninik Ichsan Sudah Tersebar Hingga Amerika dan Eropa
Tribunnews/Sylke Febrina Laucereno
Ninik Marsuni Masina, Pemilik Warung Batik Ninik Icshan, sambil menunjukan kain batik seharga Rp 30 juta. 

Menurut dia, hal ini dilakukan karena jika dilakukan sendiri tidak akan tertangani. Selain itu, banyaknya permintaan batik dari luar daerah terjadi pasca dibukanya Tol Cikopo Palimanan (Cipali) yang membuat jarak tempuh Jakarta – Cirebon lebih singkat sehingga pengunjung bisa pulang pergi dengan santai.

“Jika dulu kan mereka (pembeli) menggunakan kereta, berangkat dan pulang sudah ditentukan, lewat Cipali ini mereka tidak tergesa gesa, bahkan setiap hari jadi ramai,” ujar Ninik.

Namun Ninik tidak mau menjelaskan berapa pendapatan warung batiknya setiap bulan, namun dia mengatakan setiap harinya selalu ada pembeli yang datang ke warungnya. “Penjualan setiap harinya tidak pernah sepi, kami juga tidak pernah terlambat bayar cicilan,” kata Ninik sambil tersenyum

Tantangan

Dalam mengembangkan bisnis, selalu ada tantangan yang dihadapi oleh Ninik. Dia menceritakan tantangan saat ini yakni persaingan dengan anak-anak muda yang mulai berdagang. Menurut dia, banyak pengusaha muda yang tidak memikirkan sejarah Trusmi sehingga seolah-olah mereka tidak ada tata karma.

Ninik mengenang dulunya di Desa Trusmi ini tata karma pengrajin sangat kokoh banyak hal hal baik yang dipegang teguh. “Sekarang tata karma sudah mulai langka dan hampir tidak ada lagi, untuk persaingan jika perlu dibunuh ya dibunuh,” ujar dia.

Dia menyebutkan, warung batik yang dimilikinya terletak paling ujung di desa Trusmi, cukup jauh dari pusat kota. Namun dia yakin rezeki sudah diatur oleh yang maha kuasa. “Meski secara teori dan secara akal bisnis kita harus berusaha dan berikhtiar ya, untuk pemasaran kami juga dari mulut ke mulut saja tidak ada promosi khusus,” kata Ninik.

Berita Rekomendasi

Promosi dari mulut ke mulut inilah yang membuat warung batiknya sejak zaman orang tuanya masih bertahan hingga ini. Biasanya yang membeli dari generasi ke generasi.

Saat ini Ninik Ichsan juga menjadi pemasok batik untuk toko-toko batik yang terkenal di Jakarta. Setelah dipasok ke toko tersebut, label Ninik Ichsan diganti menjadi label toko tersebut.

“Yang penting batik saya bisa berputar, dengan label toko itu orang yang mengerti batik akan mengetahui ini hanya pasokan bukan hasil mereka sendiri,” ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas